Pages

Selasa, 17 Maret 2015

Ringkasan al -Qur'an Hadits Kelas X Semester II

Assalamu'alaikum

Anak-anak ku para calon intelektual muda, para calon cendikia, para calon ulama, dan para calon penerus khittoh al-Maghfurlah wal-Munahid fi Sabilillah asy-Syaikh K.H. Noer Alie.

Salam hangat bertabur semangat, untuk menggapai cita-cita yang khidmat. Anak-anak ku silahkan kalian tulis RINGKASAN mapel al-Qur'an Hadits Semester II di lokasi KOMENTAR.

Selamat mengerjakan.
Trimakasih. Assalamu'alaikum

51 komentar:

  1. *RANGKUMAN BAB IX*
    1. Hadistmutawatirialah “suatuhadistygdiriwayatkanolehsejumlahrawi yang menurutadatkebiasaanmustahilmerekasepakatuntukdusta ,kualitasmerekasamadarisanadpertamasampaisanadterakhirdandaritiaptingkatannyatidakada yang cacat ‘’
    2. Suatuhadistdapat di katakanmutawatirbilamemilikitigacirisebagaiberikut:
    a. Periwayatanyang di sampaikanolehrawi-rawitersebutharusberdasarkanpancaindra, yakniwarta yang merekasampaikaniniharusbenarhasil-hasilpendengaranataupenglihatanmerekasendiri.
    b. jumlahrawinyaharusmencapaisuatuketentuan yang tidakmemungkinkanmerekabersepakatbohong.
    c. adanyakeseimbanganjumlahantararawi-rawidalamtabaqahpertamadenganjumlahrawi-rawidalamtabaqahberikutnya
    3. Para ulamahadistsepakatbahwahadistmutawatirmendudukitempatteratasdarihadist-hadist yang lain danmemberikesimpulanbahwahadistmutawatirmemberidampakkepada “ilmudaruri’’, yaknikeharusanuntukmenerimabulat-bulatsesuatu yang di beritakanolehhadistmutawatir, hinggamembawakepadakeyakinan yang qat’I (pasti)
    4. Hadistdaif, ulamaberbedapendapattentangkebolehanmengamalkannya, yang terbagimenjaditiga,yaitu:
    a. hadistdaiftidakdapatdiamalkansecaramutlak.
    b. hadisdaifdapat di amalkansecaramutlak.
    c. hadisdaifdapatdigunakanuntuknasehat-nasehat (mawa’id)

    *RANGKUMAN BAB X*
    1. Kita dianjurkan, minimal 5 kali dalamsetiaphariuntukberikrarkpdallahswt. Denganungkapan “sesungguhnyashalatku ,ibadahku, hidupku, danmatikuhanyauntukallahtuhanseluruhalam.’’
    2. Setiapmuslimdalammelakukanapasaja yang positifharus di tunjukanuntukallahsemata. Sebabbilaseseorangmelakukankebaikanbukankarenaallah, makaiaakanberbuatkebaikankarenaterpaksadantidaklanggeng .
    3. Umatmanusiakhususnyaumatislamuntukmenyembahallahdengantulusikhlasartinyabentukpengabdianituhanya di tunjukankepadaallah, tidak di embel-embelhal-hal lain.
    4. Ikhlasartinyamemebersihkanamalperbuatandarisikapriya’ atauingin di lihat orang lain, tidakperlumintaimbalanatauupah.
    5. Niatadalahketeguhanhatiuntukmencapaisesuatu. Orang yang memilikiketeguhanhatiuntukmencapaisesuatu yang iainginkan, biasanyaakanberusahadengansungguh-sungguhdanakhirnyatercapailahapa yang diinginkan.
    6. Barangsiapaygorientasihidupnyaditunjukankepadaallahdanrasulnya,makasegalaaktivitasnyaakandiabdikanuntukkepentinganallahdanrasulnya.


    NAMA: MUHAMMAD RIZQI FATAHILAH
    KELAS: (X) MAMIA

    BalasHapus
  2. *RANGKUMAN BAB IX*
    1. Hadistmutawatirialah “suatuhadistygdiriwayatkanolehsejumlahrawi yang menurutadatkebiasaanmustahilmerekasepakatuntukdusta ,kualitasmerekasamadarisanadpertamasampaisanadterakhirdandaritiaptingkatannyatidakada yang cacat ‘’
    2. Suatuhadistdapat di katakanmutawatirbilamemilikitigacirisebagaiberikut:
    a. Periwayatanyang di sampaikanolehrawi-rawitersebutharusberdasarkanpancaindra, yakniwarta yang merekasampaikaniniharusbenarhasil-hasilpendengaranataupenglihatanmerekasendiri.
    b. jumlahrawinyaharusmencapaisuatuketentuan yang tidakmemungkinkanmerekabersepakatbohong.
    c. adanyakeseimbanganjumlahantararawi-rawidalamtabaqahpertamadenganjumlahrawi-rawidalamtabaqahberikutnya
    3. Para ulamahadistsepakatbahwahadistmutawatirmendudukitempatteratasdarihadist-hadist yang lain danmemberikesimpulanbahwahadistmutawatirmemberidampakkepada “ilmudaruri’’, yaknikeharusanuntukmenerimabulat-bulatsesuatu yang di beritakanolehhadistmutawatir, hinggamembawakepadakeyakinan yang qat’I (pasti)
    4. Hadistdaif, ulamaberbedapendapattentangkebolehanmengamalkannya, yang terbagimenjaditiga,yaitu:
    a. hadistdaiftidakdapatdiamalkansecaramutlak.
    b. hadisdaifdapat di amalkansecaramutlak.
    c. hadisdaifdapatdigunakanuntuknasehat-nasehat (mawa’id)

    *RANGKUMAN BAB X*
    1. Kita dianjurkan, minimal 5 kali dalamsetiaphariuntukberikrarkpdallahswt. Denganungkapan “sesungguhnyashalatku ,ibadahku, hidupku, danmatikuhanyauntukallahtuhanseluruhalam.’’
    2. Setiapmuslimdalammelakukanapasaja yang positifharus di tunjukanuntukallahsemata. Sebabbilaseseorangmelakukankebaikanbukankarenaallah, makaiaakanberbuatkebaikankarenaterpaksadantidaklanggeng .
    3. Umatmanusiakhususnyaumatislamuntukmenyembahallahdengantulusikhlasartinyabentukpengabdianituhanya di tunjukankepadaallah, tidak di embel-embelhal-hal lain.
    4. Ikhlasartinyamemebersihkanamalperbuatandarisikapriya’ atauingin di lihat orang lain, tidakperlumintaimbalanatauupah.
    5. Niatadalahketeguhanhatiuntukmencapaisesuatu. Orang yang memilikiketeguhanhatiuntukmencapaisesuatu yang iainginkan, biasanyaakanberusahadengansungguh-sungguhdanakhirnyatercapailahapa yang diinginkan.
    6. Barangsiapaygorientasihidupnyaditunjukankepadaallahdanrasulnya,makasegalaaktivitasnyaakandiabdikanuntukkepentinganallahdanrasulnya.


    NAMA: MUHAMMAD RIZQI FATAHILAH
    KELAS: (X) MAMIA

    BalasHapus
  3. Nama : Hasballah
    Kelas : x (mais 2 )
    A. mengamati dan menanya
    B.perkataan ( qauliyah )
    yang dimaksud dengan perkataan (qaul ) nabi muhamad saw, ialah perkataan yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang, seperti bidang hukum (syariat ) akhlak, aqidah, pendidikan dan sebagainya .
    sbagai contoh perkataan beliau yang mengandung hukum syariat, misalnya beliau bersabdah
    "amal amal perbuatan itu tergantung dengan niatnya, dan bagi setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan " (HR. Bukhari dan muslim )
    C.perbuatan (fi'liyah)
    Misalnya cara ber solat dan menghadap kiblat dalam solat sunah diatas kendaran yang sedang berjalan telah diperaktikan oleh Nabi dihadapaan para sahabt
    D.Takrir nabi
    Arti takrir nabi ia lah keadaan beliau mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan, atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan sahabat didepan beliau
    E.Sifat, keadaan, dan himmah (hasrat) Rosulullah Saw
    a . Sifat Sifat beliau yang dilukisakan para sahabat dan ahli tarikh, seperti sifat" dan bentuk jasmania beliau dilukiskan oleh sahabt Anas Ra.
    b.Himmah (hasrat) beliau yang belum sempat direalisasikan. misalnya hasrat beliau untuk berpuasa pada tanggal 9 'Asyura'.

    BalasHapus
  4. Nama : husni mujaddid
    Kelas : X MAIK
    A.HADITS MUTAWATIR
    Hadits mutawatir adalah suatu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yg menurut adat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk dusta,kualitas mereka sama dari sanad pertama sampai sanad terakhir dan dari tiap tingkatnya tidak ada yang cacat
    Suatu hadits dapat dikatakan mutawatir bila memiliki tiga cara sebagai berikut :
    a. periwayatan yang disampaikan oleh rawi-rawi tersebut harus berdasarkan pancaindra,yakni warta yang mereka sampaikan ini harus benar-benar hasil pendengaran atau penglihatan mereka sendiri.
    b. jumlah rawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat bohong.
    c. adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam taqabah pertama dengan jumlah rawi-rawi dalam taqabah berikutnya.
    Para ulama hadis sepakat bahwa hadits mutawatir menduduki tempat teratas dari hadis” yang lain dan memberi kesimpulan bahwa hadis mutawatir member dampak kepada ‘ilmu daruri’ yakni keharusan untuk menerima bulat” sesuatu yang di beritakan oleh hadis mutawatir hingga membawa kepada keyakinan yang qat’i.
    B.HADITS AHAD
    Hadis ahad ialah suatu hadis yang tidak memenuhi syarat” hadis mutawatir. Ulama muhaddisin mendefinisikannya dengan ‘hadis yang tidak mencapai mutawatir’. Ulama lain mendefinisikannya dengan ‘suatu hadis {khabar} yang diriwayatkan oleh satu orang atau dua orang atau lebih,tetapi tidak memenuhi factor” yang menjadikannya masyhur’.
    Macam tingkatan hadis ahad
    a.hadis masyhur , ialah hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih tetapi belum mencapai derajat mutawatir.
    b.hadis aziz , ialah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang walaupun dua orang itu terdapat pada satu taqabah saja ,kemudian setelah itu diriwayatkan oleh orang banyak.
    c.hadis garib,ialah hadis yang sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam meriwayatkan dimana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi.
    C.TINGKATAN HADIS
    1.hadis shahih para ulama mendefinisikannya sebagai berikut ‘hadis yang di nukil oleh rawi yang adil sempurna ingatan sanad-sanadnya bersambung-sambung tidak berilat tidak tidak janggal.
    2.hadis daif ialah semua hadis yang tidak memenuhi criteria penerimaan hadis atau hadis yang tidak terpenuhi sifat-sifat hadis shahih dan hadis hasan.
    A.AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN HADIS TENTANG IKHLAS
    Allah swt berfirman ‘katakanlah {Muhammad} sesungguhnya salatku,ibadahku,hidupku dan ,matiku hanyalah untuk Allah Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu baginya dan demikianlah yang di perintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri {QS.AL-An’am/6:162-163} dalam dua ayat tersebut makdusnya adalah kita dianjurkan minimal lima kali dalam setiap hari untuk berikrar kepada Allah swt dengan pengakuan dalam melakukan degala aktivitas semua itu ia lakukan karena Allah semata .
    Dalam sebuah hadis juga dikatakan bahwa segala amal suatu perbuatan itu tergantung pada niat hati seseorang .dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia dapatkan.niat adalah keteguhan hati untuk mencapai sesuatu. Maka setiap ,amal perbuatan yang dilakukan seorang muslim harus diniatkan karena Allah semata .barang siapa yang orientasi hidupnya ditujkan kepada allah dan rasul-nya maka segala aktivitasnya akan diabdikan untuk kepentingan Allah dan Rasul-Nya…

    BalasHapus
  5. Ubaidillah
    x MAIS 3

    BAB VII
    Unsur-unsur Hadis
    Hadis bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri tanpa ada hal-hal yang berkaitan ‎dengannya. Suatu hadis tidak terlepas dari beberapa unsur yang terkandung di ‎dalamnya. Tanpa unsur-unsur tersebut, maka status dan validitas suatu hadis patut ‎untuk dipertanyakan. Beberapa unsur yang menjadi pertimbangan untuk menilai ‎keShahihan sebuah hadis itu ada tiga, yaitu matan, sanad, dan mukharrij.‎
    a.‎ Matan ‎
    Matan secara bahasa adalah penguat atau teks. Secara istilah adalah lafaz-‎lafaz yang menggambarkan makna hadis, bisa juga diartikan kalimat hadis yang ‎mempunyai arti ‎. Menurut Ibn Jama'ah adalah sebuah kalimat yang menjadi ‎tujuan akhir daripada sanad ‎. Lebih sederhananya, matan adalah bentuk ‎redaksional sebuah hadis.‎
    b.‎ Sanad
    Arti sanad secara etimologi adalah tempat bersandar ‎.
    c.‎ Mukharrij
    Mukharrij adalah orang yang menyebutkan rawi hadis. Istilah ini berbeda ‎dengan al-Muhdith yang artinya orang yang mempunyai keahlian tentang proses ‎perjalanan hadis serta mengetahui nama-nama rawi, redaksi, dan kelemahan hadis. ‎Dalam hal ini ia lebih tinggi apabila dibandingkan dengan al-Musnid

    BAB VII matan matan hadist
    Perkataan ialah perkataan yg pernah beliau ucpkan dalam bidang syari`ah, akidah, akhlak, pendidikan, dan sebagainya

    Perbuatan adalah penjelasan praktis terhadap peraturan peraturan syari`at yang belum jelas car pelaksanaan nya

    Tqrir ialah keadaan nabi mendiamkan, tidak mengadakan sangghan, atau menyetujui apa yang telah di lakukan atu dikatakan oleh para sahabat di depan nabi

    BalasHapus
  6. Anugrah Ramadhan.
    Mais 3

    BAB VII
    Unsur-Unsur Hadis.
    B.pengertian,matan,rawi,rijal hadis
    1.sanad
    menurut bahasa sanad bererti sandaran yg dpt dipercayai atau kaki bukit sedangkan menurut istilah ahli hadis sanad berarti jalan yg menghubungkan matan hadis kpda nabi muhammad.Saw.
    2.Matan.
    menurut bhasa matan berarti punggung jalan atau tanah yg kers dan tinggi.
    sedangkan menurut istilah para ahli hadis matan adalah penghujung sanad.
    3.Rawi.
    rawi yaitu orang yg meriwayatkan menyampaikan atau memindahkan suatu hadis kpda orang lain yg menjadi rangkaian.
    4.Rijal Al hadis.
    kta rijal adalah bentuk jamak dari kta rojul tg berarti tokoh jadi rijal berarti tokoh -tokoh yg meriwayatkan hadis
    secara garis besar tokoh-tokoh hadis rijal dari kalangan sahabat adalah
    1.Abu hurairah 6.jabir bin abdillah
    2.abdullah bin umar 7.abu said alkhudry
    3.anas bin malik . 8.abdullah bin masud
    4.aisyah bintiabi bakar ash-shiddiq. 9.abu at-thufail
    5.abdullah bin abbas

    BAB VIII.
    Bentuk Matan Hadis..
    B. perkataan
    yg dimaksud dgn perkataan nabi muhammad ialah perkataan yg pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang seperti bdang hukum, ahklak,akidah,pendidikan,dan sebagainya
    C.Perbuatan
    Perbuatan Nabi muhammad merupakn penjelasan praktis terhadap peraturan-peraturan syariat yg belumjelas cra pelaksanaannya.
    Misalnya cara bersalat dan menghadap kiblat dalam salat sunnah diatas kendaraan yg sedang berjalan telah dipraktikan oleh nabi di hadapan para sahabat ...
    D.Taqrir Nabi.
    Arti taqrir nabi ialah keadaan beliau mendiamkan tidak mengadakan sanggahan atau menyutujui apa yg telah di lakukanatau perkataan sahabat didepan beliau

    BalasHapus
  7. Nama => Fearli Faturahman
    Kelas => Mais 2

    BAB X
    AYAT-AYAT DAN HADIS TENTANG KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH

    A).Ayat - ayat Al-Qur'an tentang ikhlas
    1). Terdapat dalam alquran surah Al - An'am ayat 162-163
    katakanlah ( Muhammad ) , " Sesungguh nya salatku , ibadahku , hidupku dan matiku hanyalah untuk allah , tuhan sekuruh alam . Tidak ada sekutu bagi-Nya ;dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).

    Dua ayat di atas selalu kita baca dalam doa iftitah setiap kita mengerjakan salat fardu maupun salat sunah . Maksud dari isi dua ayat tadi adalah bahwa kita dianjurkan , minimal lima kali dalam setiap hari untuk berikrar kepada sang pengatur kita allah swt.

    2).terdapat dalam al quran surah Al - Bayyinah ayat 5
    " Padahal merka hanya diperintahkan menyembah allah , dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama , dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat ; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). "

    Ayat di atas , dilihat dari segi redaksionalnya ditunjukan kepada ahli kitab yaitu orang - orang Yahudi dan Nasrani agar mereka hanya menyembah allah saja . Padahal mereka sudah mengetahui perintah - perintah itu dari isi kitab - kitab yang mereka miliki yaitu kitab Taurat dan Injil.

    B). HADIS NABI TENTANG IKHLAS
    Terdapat di dalam Hadis Arbain
    Dari Amirul Mukminin , Abu Hafsh , Umar bin Khaththab ra., Ia berkata , " Aku mendengar Rasullah saw. Bersabda , " Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya , dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niati . Barang siapa yang hijranya Rasul-Nya . Barang siapa yang hijranya karena dunia yang akan dia dapatkan , atau karena wanita yang akan ia nikahi , maka hijranya akan tertuju kepada sesuatu yang ia hijrai itu .



    Sekian Terima Kasih .,
    Wassallam ,.

    BalasHapus
  8. ALQUR’AN HADITS
    Bab 1
    A. HADITS
    v Bahasa : hadatsa,yachdutsu,huduutsun,hadaatsatun,haditsun,machduutsun : baru,dekat,khabar,berita.
    v Istilah : sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw mencakup perbuatan,perkataan,persetujuan,perangainya dan lain-lain.
    B. SUNNAH
    v Bahasa : jalan yang lurus,jalan yg terbentang untuk dilalui,jalan yang baik dan tidak baik,perilaku yang terbiasa,adat kebiasaan,meskipun hal itu tidak baik.
    v Istilah : sunnah meliputi segala yang datang dari nabi Muhammad saw,baik berupa perkataan,perbuatan,perilaku,sifat,sebelum dan sesudah diangkat menjadi nabi.
    MACAM-MACAM SUNAH
    a. Sunnah qauliyah :perkataan nabi Muhammad yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang.
    b. Sunnah fi’liyah : amal-amal perbuatan nabi Muhammad yang berhubungan dengan syariat islam.
    c. Sunnah taqririyah : keadaan nabi yang mendiamkan,menetapkan,tidak memberi sanggahan.
    C. KHABAR
    v Bahasa : berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain.
    v Muhadditsin : sesuatu berita baik datangnya dari nabi SAW para syahabat maupun para tabi’in.
    D. ATSAR
    v Bahasa : bekas sesuatu atau sisa sesuatu. Dan nukilan (yg dinukilkan)
    v Istilah : sama dengan hadits : ucapan,perbuatan dan ketatapan yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw.
    E. HADITS QUDSI
    v Bahasa : setiap hadits yang rosul menyandarkan perkataannya kepada Allah Azza wa Jalla.
    v Istilah : firman Allah yang disampaikan kepada nabi dalam mimpi atau ilham,lalu nabi Muhammad menerangkannya melalui susunan perkataan beliau sendiri dengan menyandarkan pada Allah swt.
    v Ciri-ciri : ada redaksi qala/yaqulu Allahu,ada redaksi fima rawa/yarwihi ‘anillahi tabaraka wa ta’ala setelah selesai penyebutan rawi yg menjadi sumber pertamanya,yakni sahabat.
    PERBEDAAN.
    v Hadits : segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw.
    v Sunnah : segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw. Juga menyangkut sifat-sifat dan perilaku atau perjalanan hidup beliau sebelum dan sesudah menjadi nabi.
    v Khabar :segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw. Dan kepada selain beliau.
    v Atsar : segala peristiwa yang hanya disandarkan kepada selain nabi Muhammad saw.
    v Hadits qudsi : segala perkataan nabi saw yang disandarkan kepada allah swt.
    BAB 2
    A. SANAD
    v Bahasa : المتمد (sandaran),sesuatu yang dapat dipegangi/dipercaya,طريق (jalan).
    v Istilah : rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan suatu hadits sampai kepada nabi Muhammad saw.
    v Menerangkan rangkaian urutan sanad suatu hadits disebut isnad.
    v Orang yang menerangkan sanad disebut musnid
    v Hadits yang diterangkan disebut musnad.
    B. MATAN
    Bahasa : punggung,jalan tanag yang keras dan tinggi,membelah,mengeluarkan,mengingat,jauh.
    Istilah : perkataan yangdiebutkan pada akhir sanad,yakni sabda nabi yang disebutkan sesudah sanadnya.
    C. RAWI
    v Adalah orang yang memindahkan hadits dari seseorang guru kepada orang kain atau membukunnya dalam suatu kitab hadits.
    v Riwayat : memindahkan atau menyampaikan suatu hadits dari seorang sahabat kepada orang berikutnya,atau orang yang membukukannya,dengan menyebutkan sanadnya.
    v Syarat rawi : a. muslim,b. baligh,c. berakal,d. tidak pernah melakukan dosa besar dan tidak sering dosa kecil,e. adil,f. dabith (orang yang memiliki kemampuan lebih.)
    v dabith shadran (kuat hafalan),dhabith khitaban (teliti,hati-hati dalam tulisan.
    D. RIJALUL HADITS
    Rijalul hadits adalah tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang hadits yang diakui keabsahannya dalam periwayatan hadits.
    Studi rijalul hadits meliputi :
    a. Nama perowi,keadaan dan biografinya,laqab atau title dalam bidang hadits,spt dhabit,adil dsb
    b. Guru-guru yang menyampaikan hadits kepadanya.
    c. Kedudukannya dalam ilmu hadits dan hasil karyanya.

    BalasHapus
  9. ALQUR’AN HADITS
    Bab 1
    A. HADITS
    v Bahasa : hadatsa,yachdutsu,huduutsun,hadaatsatun,haditsun,machduutsun : baru,dekat,khabar,berita.
    v Istilah : sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw mencakup perbuatan,perkataan,persetujuan,perangainya dan lain-lain.
    B. SUNNAH
    v Bahasa : jalan yang lurus,jalan yg terbentang untuk dilalui,jalan yang baik dan tidak baik,perilaku yang terbiasa,adat kebiasaan,meskipun hal itu tidak baik.
    v Istilah : sunnah meliputi segala yang datang dari nabi Muhammad saw,baik berupa perkataan,perbuatan,perilaku,sifat,sebelum dan sesudah diangkat menjadi nabi.
    MACAM-MACAM SUNAH
    a. Sunnah qauliyah :perkataan nabi Muhammad yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang.
    b. Sunnah fi’liyah : amal-amal perbuatan nabi Muhammad yang berhubungan dengan syariat islam.
    c. Sunnah taqririyah : keadaan nabi yang mendiamkan,menetapkan,tidak memberi sanggahan.
    C. KHABAR
    v Bahasa : berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain.
    v Muhadditsin : sesuatu berita baik datangnya dari nabi SAW para syahabat maupun para tabi’in.
    D. ATSAR
    v Bahasa : bekas sesuatu atau sisa sesuatu. Dan nukilan (yg dinukilkan)
    v Istilah : sama dengan hadits : ucapan,perbuatan dan ketatapan yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw.
    E. HADITS QUDSI
    v Bahasa : setiap hadits yang rosul menyandarkan perkataannya kepada Allah Azza wa Jalla.
    v Istilah : firman Allah yang disampaikan kepada nabi dalam mimpi atau ilham,lalu nabi Muhammad menerangkannya melalui susunan perkataan beliau sendiri dengan menyandarkan pada Allah swt.
    v Ciri-ciri : ada redaksi qala/yaqulu Allahu,ada redaksi fima rawa/yarwihi ‘anillahi tabaraka wa ta’ala setelah selesai penyebutan rawi yg menjadi sumber pertamanya,yakni sahabat.
    PERBEDAAN.
    v Hadits : segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw.
    v Sunnah : segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw. Juga menyangkut sifat-sifat dan perilaku atau perjalanan hidup beliau sebelum dan sesudah menjadi nabi.
    v Khabar :segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw. Dan kepada selain beliau.
    v Atsar : segala peristiwa yang hanya disandarkan kepada selain nabi Muhammad saw.
    v Hadits qudsi : segala perkataan nabi saw yang disandarkan kepada allah swt.
    BAB 2
    A. SANAD
    v Bahasa : المتمد (sandaran),sesuatu yang dapat dipegangi/dipercaya,طريق (jalan).
    v Istilah : rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan suatu hadits sampai kepada nabi Muhammad saw.
    v Menerangkan rangkaian urutan sanad suatu hadits disebut isnad.
    v Orang yang menerangkan sanad disebut musnid
    v Hadits yang diterangkan disebut musnad.
    B. MATAN
    Bahasa : punggung,jalan tanag yang keras dan tinggi,membelah,mengeluarkan,mengingat,jauh.
    Istilah : perkataan yangdiebutkan pada akhir sanad,yakni sabda nabi yang disebutkan sesudah sanadnya.
    C. RAWI
    v Adalah orang yang memindahkan hadits dari seseorang guru kepada orang kain atau membukunnya dalam suatu kitab hadits.
    v Riwayat : memindahkan atau menyampaikan suatu hadits dari seorang sahabat kepada orang berikutnya,atau orang yang membukukannya,dengan menyebutkan sanadnya.
    v Syarat rawi : a. muslim,b. baligh,c. berakal,d. tidak pernah melakukan dosa besar dan tidak sering dosa kecil,e. adil,f. dabith (orang yang memiliki kemampuan lebih.)
    v dabith shadran (kuat hafalan),dhabith khitaban (teliti,hati-hati dalam tulisan.
    D. RIJALUL HADITS
    Rijalul hadits adalah tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang hadits yang diakui keabsahannya dalam periwayatan hadits.
    Studi rijalul hadits meliputi :
    a. Nama perowi,keadaan dan biografinya,laqab atau title dalam bidang hadits,spt dhabit,adil dsb
    b. Guru-guru yang menyampaikan hadits kepadanya.
    c. Kedudukannya dalam ilmu hadits dan hasil karyanya.

    BalasHapus
  10. Nama:Yazid Cahyo Hendriawan
    Kelas:X Mamia
    ALQUR’AN HADITS
    Bab 1
    A. HADITS
    v Bahasa : hadatsa,yachdutsu,huduutsun,hadaatsatun,haditsun,machduutsun : baru,dekat,khabar,berita.
    v Istilah : sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw mencakup perbuatan,perkataan,persetujuan,perangainya dan lain-lain.
    B. SUNNAH
    v Bahasa : jalan yang lurus,jalan yg terbentang untuk dilalui,jalan yang baik dan tidak baik,perilaku yang terbiasa,adat kebiasaan,meskipun hal itu tidak baik.
    v Istilah : sunnah meliputi segala yang datang dari nabi Muhammad saw,baik berupa perkataan,perbuatan,perilaku,sifat,sebelum dan sesudah diangkat menjadi nabi.
    MACAM-MACAM SUNAH
    a. Sunnah qauliyah :perkataan nabi Muhammad yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang.
    b. Sunnah fi’liyah : amal-amal perbuatan nabi Muhammad yang berhubungan dengan syariat islam.
    c. Sunnah taqririyah : keadaan nabi yang mendiamkan,menetapkan,tidak memberi sanggahan.
    C. KHABAR
    v Bahasa : berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain.
    v Muhadditsin : sesuatu berita baik datangnya dari nabi SAW para syahabat maupun para tabi’in.
    D. ATSAR
    v Bahasa : bekas sesuatu atau sisa sesuatu. Dan nukilan (yg dinukilkan)
    v Istilah : sama dengan hadits : ucapan,perbuatan dan ketatapan yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw.
    E. HADITS QUDSI
    v Bahasa : setiap hadits yang rosul menyandarkan perkataannya kepada Allah Azza wa Jalla.
    v Istilah : firman Allah yang disampaikan kepada nabi dalam mimpi atau ilham,lalu nabi Muhammad menerangkannya melalui susunan perkataan beliau sendiri dengan menyandarkan pada Allah swt.
    v Ciri-ciri : ada redaksi qala/yaqulu Allahu,ada redaksi fima rawa/yarwihi ‘anillahi tabaraka wa ta’ala setelah selesai penyebutan rawi yg menjadi sumber pertamanya,yakni sahabat.
    PERBEDAAN.
    v Hadits : segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw.
    v Sunnah : segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw. Juga menyangkut sifat-sifat dan perilaku atau perjalanan hidup beliau sebelum dan sesudah menjadi nabi.
    v Khabar :segala peristiwa yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw. Dan kepada selain beliau.
    v Atsar : segala peristiwa yang hanya disandarkan kepada selain nabi Muhammad saw.
    v Hadits qudsi : segala perkataan nabi saw yang disandarkan kepada allah swt.
    BAB 2
    A. SANAD
    v Bahasa : المتمد (sandaran),sesuatu yang dapat dipegangi/dipercaya,طريق (jalan).
    v Istilah : rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan suatu hadits sampai kepada nabi Muhammad saw.
    v Menerangkan rangkaian urutan sanad suatu hadits disebut isnad.
    v Orang yang menerangkan sanad disebut musnid
    v Hadits yang diterangkan disebut musnad.
    B. MATAN
    Bahasa : punggung,jalan tanag yang keras dan tinggi,membelah,mengeluarkan,mengingat,jauh.
    Istilah : perkataan yangdiebutkan pada akhir sanad,yakni sabda nabi yang disebutkan sesudah sanadnya.
    C. RAWI
    v Adalah orang yang memindahkan hadits dari seseorang guru kepada orang kain atau membukunnya dalam suatu kitab hadits.
    v Riwayat : memindahkan atau menyampaikan suatu hadits dari seorang sahabat kepada orang berikutnya,atau orang yang membukukannya,dengan menyebutkan sanadnya.
    v Syarat rawi : a. muslim,b. baligh,c. berakal,d. tidak pernah melakukan dosa besar dan tidak sering dosa kecil,e. adil,f. dabith (orang yang memiliki kemampuan lebih.)
    v dabith shadran (kuat hafalan),dhabith khitaban (teliti,hati-hati dalam tulisan.
    D. RIJALUL HADITS
    Rijalul hadits adalah tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang hadits yang diakui keabsahannya dalam periwayatan hadits.
    Studi rijalul hadits meliputi :
    a. Nama perowi,keadaan dan biografinya,laqab atau title dalam bidang hadits,spt dhabit,adil dsb
    b. Guru-guru yang menyampaikan hadits kepadanya.
    c. Kedudukannya dalam ilmu hadits dan hasil karyanya.

    BalasHapus
  11. BAB VII UNSUR-UNSUR HADIS
    B.PENGERTIAN SANAD,MATAN,RAWI,DAN,RIJAL AL-HADIS
    1.Sanad
    menurut bahasa,sanad berarti sandaran,yang dapat dipercaya,atau kaki bukit. menurut istilah ahli hadis sanad berarti jalan yang dapat menghubungkan matan hadis kepada Nabi muhammad SAW. Misalnya adalah hadis imam bukhari :
    “telah memberikan kepadaku muhammad bin Al-mutsanna,ia berkata,”Abdul wahhab Ats-Tsaqafy telah mengabarkan kepadaku,ia berkata,”Telah berbicara kepadaku Ayyub atas pemberitaan Abi qilabah dari Anas dari Muhammad saw, bersabda,tiga perkara, yang barang siapa mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman, yakni(1)Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selainnya.(2) Kecintaan kepada seseorang,tidak laainkarena allah semata dan (3)Keengganan kembali kepada kekufuran, seperti keenggannya dicampakan keneraka”.”
    2.Matan
    Menurut bahasa, matan berarti punggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi.
    Sedangkan menurut istilah para ahli hadis,matan adalah penghujun sanad, yakni sabda nabi muhammad saw.yang disebutkan sesudah sanad.
    Contoh:
    Dari nama “musaddad” dan nama sesudahnya sampai” abu hurairah” adalah sanad,
    3.Rawi
    Rawi yaitu orang yg meriwayatkan menyampaikan,atau memindahkan.suatu hdis kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya atau orang yang membukukannya dalam suatu kumpulan hadis dgn menyebutkan sanadnya.
    4.Rijal al hadis
    kata rijal adalah bentuk jamak dri kta rajul yg berarti kokoh.
    jadi rijal alhadis berarti tokoh-tokoh yg meriwayatkan hadis disebut jga dengan ruwatul hadis.

    BAB VIII
    Bentuk matan hadis...
    1.hadis nabi yg bersifat qauliah filiyah taqririyah dan hammiyah
    2.hadis qauliyah adalah segala perkataan yg pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang.
    3.hadis fi’liyah adalah segala perbuatan nabi muhammad sebagai penjelasan praktis terhadap peraturan-peraturan syariat yg belum jelas cara pelaksanaannya
    4.hadis taqririyah adalah sikap persutujuan terhadap perbuatan para sahabat dan di lakukan dihadapan beliau.
    5.hadis hammiyah adalah ucapan atau cita- cita nabi muhammad yg belum terealisir karena beliau wafat ....

    BalasHapus
  12. NAMA:MUJAHIDIN
    KELAS:X MAMIA

    BAB VII UNSUR-UNSUR HADIS

    B.PENGERTIAN SANAD, MATAN, RAWI, DAN RIJAL AL HADIS
    1.Sanad
    Menurut bahasa, sanad berarti sandaran, yang dapat dipercayai, atau kaki bukit. Sedangkan menurut istilah ahli hadis sanad berartijalan yang dapat menghuubungkan hadis kepada Nabi Muhammad saw.
    2.Matan
    Menurut bahasa, matan berate punggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi. Sedangkan meturut istilah para ahli hadis, matan adalah pengunjung sanad, yakni sabda nasi saw.
    3. Rawi
    Rawi yaitu orang yang meriwatkan, menyampaikan, atau memindahkan suatu hadis kepada orang lain yang menjadi rangkain berikutnya, atau orang yang membukakannya dalam suatu kumpulan hadis, dengan menyebut sanadnya.
    4. Rijal Al-Hadis
    Kata rijal adalah bentuk jamak kata rojul yang berate tokoh. Jadi Rijal Al-Hadisberarti tokoh-tokoh yang meriwayatkan hadis, disebut juga dengan Ruwatul Hadis (rawi-rawi hadis)
    C.KUALITAS SANAD, MATAN, DAN RAWI
    Sebaiman yang tertulis dalam kitab-kitab hadis, bahwa suatu hadis bisa sampai kepada kita melalui sanad-sanad.
    Setiap sanad bertemu dengan rawi yang dijadikan sandaran menyampaikan berita, sehinga seluruh sanad itu merupan suatu rangkain.
    Rangkaian sanad yang berderajat tinggi menjadikan kualitas suatu hadis lebih tinggi dari pada hadis yang rangkaian sanadnya rendah.
    1. Sanad-sanad yang lebih sahih
    2. Sanad-sanad yang lebih hasan
    3. Sanad-sanad yang lebih lemah
    D.SISTEM MERIWATKAN HADIS DENGAN LAFAZ DAN MAKNA
    Seorang rawi hadis ketika menyampaikan hadis dari rasulullah. Kepada orang lain, baik itu mendengar langsung dari rasulullah saw. Maupun ia mendengar dari orang lain, persis seperti apa yang disampaikan oleh rasulullah saw. Kata-katanya dan redaksinya sma seperti kata-kata dan redaksi yang disampaikan oleh rasulullah. Dan adkalahnya perawi tadi meriwayatkan hadis rasul itu dengan maknanya saja, sedangkan kata-kata dan redaksi disusun sendiri oleh perawi tersebut.

    BalasHapus
  13. NAMA:MUJAHIDIN
    KELAS:X MAMIA
    BAB IX KUALITAS DAN KUANTITAS HADIS
    B.HADIS MUTAWATIR
    1.Pengertian Hadis Mutawatir
    Seperti kita ketahui bahwa rawi (yang meriwayatkan) terakhir dari suatu hadis itu tidak sejaman dengan rasulullah saw. Maka sudah barang tentu hadis yang sampai kepada rawi terakhir itu melalui banyak rawi setiap generasi sahabat, tabi’in.
    2.Ciri-ciri Hadis mutawatir
    Dengan memperhatikan definisi di atas, maka suatu hadis baru dapat dikatakan mutawatir apabila di dalamnya ada tiga ciri atau syarat sebagai mana tersebut dibawah ini:
    a.periwatan yang disampaikan oleh rawi-rawi tersebut harus didasarkan pancaindra, yakni warta yang meraka sampaikan ini harus bener-benar hasil pendengaran atau pengliatan mereka sendiri.
    b. jumlah rawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat boong.
    c. adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam tabaqoh(lapisan) pertama dan rawi-rawi dalam tabaqoh berikutnya.
    3.Kedudukan hadis mutawatir
    Seperti telah diketahui secara umum, bahwa hadis nabi saw itu tidak dalam satu tingakatan kedudukannya karena perbedaan kekuatan sanadnya. Hadis itu bertingkat – tingkat kekuatan sanadnya, karena itu perlu kita perhatikan kedudukan tingkatnya dan sebagaimana pendapat ulama mujtahidin tentang boleh tidaknya berhujah atau menggunakan dalil dengan hadis – hadis tersebut.
    C. HADIS AHAD
    1. Pengertian hadis ahad
    Hadis ahad ialah suatu hadis yang tidak memenuhi syarat – syarat hadis mutawatir.
    Ulama muhadisin mendefinisikan dengan : hadis yang tidak mencapai tingkat mutawatir.
    2. macam – macam tingkatan hadis ahad
    Jumlah rawi dalam tabakoh (tingkatan) pertama, kedua atau ketiga dan seterusnya pada hadis ahad itu, mungkin terdiri atas 3 atau lebih, dua orang atau seorang. Pada muhadisin memberi nama – nama tertentu bagi hadis ahad mengingat banyak sedikitnya rawi – rawi yang berada pada tiap – tiap tabakoh dengan hadis masyhur, hadis aziz, dan hadis garib.
    a. Hadis masyhur
    Yang dimaksud hadis masyhur adalah hadis yang riwayatkan oleh tiga orang atau lebih, tetapi belum mencapai derajat mutawatir.
    Macam – macam hadis masyhur
    Istilah masyhur yang diterapkan pada suatu hadis, kadang – kadang bukan untuk memberikan sifat – sifat hadis seperti tersebut diatas, yakni banyaknya rawi yang meriwayatkan suatu hadis, tetapi diterapkan juga untuk memberikan sifat suatu hadis yang mempunyai ketenaran dikalangan pada ahli ilmu tertentu atau dikalangan masyarakat ramai
    b. Hadis aziz
    Yang dimaksud hadis aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang, walaupun dua orang itu terdapat pada suatu tabakoh saja, kemudian setelah itu diriwayatkan oleh orang banyak.
    c. Hadis garip
    Yang dimaksud hadis garip adalah hadis yang dalam sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam meriwayatkan, dimana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi.

    BalasHapus
  14. NAMA:MUJAHIDIN
    KELAS:X MAMIA
    D. TINGKATAN HADIS
    1. Hadis sahih
    a. Pengertian hadis sahih dan syarat – syaratnya
    Seperti disebutkan diatas bahwa dilihat dari segi apakah suatu hadis dapat diterima sebagai dalil dan sumber hukum atau tidak, hadis ahad bisa dibagi menjadi tiga, yaitu hadis sahih, hadis hasan dan hadis daif.
    b. Pembagian hadis sahih
    terbagi menjadi dua macam sahih li’jatihi, sahih li’ghairihi.
    Hadis sahih li’jatihi yaitu hadis yang memenuhi syarat sifat untuk diterima sebagai dalil, sebagaimana definisi diatas. Sedangkan hadis sahih li’ghairihi yaitu hadis yang tidak memenuhi syarat – syarat hadis sahih li’jatihi, seperti keadaan rawinya adil tetapi kurang dabit.
    2. Hadis hasan
    Hadis hasan adalah hadis yang memenuhi semua syarat – syarat hadis sahih, hanya saja seluruh atau sebagian perawinya kurang dabit disbanding dengan para perawih hadis sahih. Sehingga secara definisi, hadis hasan bisa diungkapkan sebagai berikut :
    Hadis hasan adalah hadis yang standarnya muttasil (bersambung), adil namun kurang dabit, tanpa kena syad dan ilah.
    3.Hadis daif
    Adalah semua hadis yang tidak memenuhi kriteria penerimaan hadis, atau hadis yang tidak terpenuhi sifat – sifat hadis sahih dan hadis hasan. Pada dasarnya hadis daif itu disebabkan dua alasan. Pertama, karena sanadnya tidak muttasil (bersambung). Kedua, karena sejumlah factor yang bukan karena tidak muttasil.
    E. HUKUM PENGALAMAN HADIS SAHIH, HADIS HASAN DAN HADIS DAIF
    Yang dimaksud dengan hadis sahih adalah hadis yang :
    a. Sanadnya bersambung hingga kepada nabi SAW
    b. Diriwayatkan oleh orang yang adil dan dabit
    c. Tidak syaz
    d. Dan tidak cacat
    Yang dimaksud hadis hasan adalah hadis yang hamper mendekati hadis sahih namun kurang tepat disebut sahih tetapi tidak pantas disebut daif. Alasannya karena periwayatannya kurang dabit atau kurang kuat hafalannya istilah hadis hasan dicetuskan oleh imam at-tirmudzi atau at-tirmidzi.
    Yang dimaksud dengan hadis daif adalah hadis yang tidak memenuhi keempat syarat yang harus dipenuhi hadis sahih. Misalnya, sanadnya tidak bersambung, perawinya lemah hafalannya, tidak dikenal, pernah berdusta. Hadis daif ada banyak jenisnya, beberapa diantaranya adalah hadis mursal, hadis matruk, hadis munkar.

    BalasHapus
  15. nama:zakaria mahendar
    kelas:X mais

    BalasHapus
  16. bab vii UNSUR-UNSUR HADIS
    1. Sanad
    Dari segi bahasa, sanad berarti
    artinya yang menjadi sandaran, tempat
    bersandar, arti yang lain sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya.
    2. Matan
    Dari segi bahasa, matan berarti Punggung jalan, Tanah gersang atau tandus,
    membelah, mengeluarkan, mengikat. Matan menurut istilah ilmu hadis yaitu:"Perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda Nabi saw. yang disebut
    sesudah habis disebutkan sanadnya."
    3. Rawi
    Rawi yaitu orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang
    lain atau membukukannya ke dalam suatu kitab hadis. Rawi pertama adalah para
    sahabat dan rawi terakhir adalah orang yang membukukannya, seperti Imam
    Bukhari , Imam Muslim, Imam Ahmad dan lain-lain

    4.RIJAL AL HADITS
    Dalam ilmu RijƗlul Hʙadis໇ini dijelaskankan tentang sejarah ringkas para rawi
    hadis dan riwayat hidupnya, dan mazhab yang dianut serta sifat-sifat rawi dalam
    meriwayatkan hadis. Kitab-kitab yang disusun dalam ilmu ini banyak macamnya.
    Ada yang hanya menerangkan riwayat singkat dari sahabat Nabi, dan ada yang
    menerangkan riwayat hidup rawi secara lengkap.


    BAB IX KUANTITAS
    DAN KUALITAS HADIS

    a. Hadis Mutawa
    Kata Mutawatir secara etimologi berarti Muttabi’ yang
    artinya yang datang beturut-turut dan tidak ada jarak. Sedangkan secara terminologi
    hadis mutawatir adalah“Hadis mutawatir adalah hadis yang merupakan tanggapan pancaindera,
    yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut kebiasaan mustahil
    mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.”

    Menurut Khatib al-Bagdadi, hadis mutawatir adalah suatu hadis yang diriwayatkan

    b. Hadis A۹ad
    Yang dimaksud hadis ahad yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga
    orang atau lebih namun tidak mencapai tingkatan mutawatir. Artinya, pada tiaptiap
    tʙabaqah (tingkatan), jumlah rawi hadis ahad bisa hanya terdiri dari satu rawi,
    dua, atau tiga rawi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir
    oleh sekelompok orang dengan jumlah tertentu yang menurut kebiasaan
    mustahil bersepakat untuk berdusta. Dan sebelum al-Bagdadi menurut imam
    Sya¿’i, ia telah mengemukakan istilah hadis mutawatir dengan istilah khabar
    al-‘ammah.
    b. Hadis A۹ad
    Yang dimaksud hadis ahad yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga
    orang atau lebih namun tidak mencapai tingkatan mutawatir. Artinya, pada tiaptiap
    tʙabaqah (tingkatan), jumlah rawi hadis ahad bisa hanya terdiri dari satu rawi,
    dua, atau tiga rawi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir
    1) Hadis Masyhur
    De¿nisi hadis masyhur adalah"Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, namun belum mencapai derajat
    mutawatir."
    3) Hadis Garib
    Secara etimologi kata garib dari garaba - yagribu yang artinya menyendiri,
    asing, atau terpisah. Sedangkan secara terminologi hadis garib adalah:Hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi, di manapun tempat sanad itu terjadi.”
    2) Sʙahʙihʙ li Gairihi
    Artinya yang sahih karena yang lainnya, yakni menjadi sahih karena dikuatkan
    oleh sanad atau keterangan lain.
    Hukum memakai hadis sahih adalah wajib, sebagaimana kesepakatan para
    ahli hadis dan para fuqaha. Argumennya adalah hadis sahih adalah salah satu
    sumber hukum syariat, sehingga tidak ada alasan untuk mengingkarinya.b. Hadis Hasan
    Kata hasan berasal dari kata al-husnu yang berarti al-jamalu, yang artinya
    kecantikan dan keindahan. Adapun tentang de¿nisi hadis hasan, ada perbedaan
    pendapat di kalangan para muhaddisin. Pendapat Abu Isa at-Tirmizi tentang hadis

    BalasHapus
  17. Nama: Ahmad Wildan
    Kelas: X MAMIA
    ==================================
    *BAB VI : DEFINISI HADIS
    A.HADIS
    Hadis menurut bahasa ialah “Jadid”(yang baru) atau “Qarib”(yang dekat) atau “khabar”(warta)
    Dan menurut istilah ialah “sesuatu yang disandarkan kpd nabi Muhammad SAW. Baik berupaperkataan,perbuatan,pernyataan(taqrir), dan yang sebagainya.”
    Sedangkan menurut ahli usul ialah “segala perkataan dan ketetapan nabi yg bersangktan dengan hokum”

    B.SUNAH
    Menurut bahasa adalah jalan yg ditmpuh, baik itu terpuji atau tidak.
    Dan sunah menurut istilah “segala sesuatu yg dinukilkan dari nabi Muhammad SAW. Baik berup perkataan maupun berupa taqrir,pengajaran,sifat,kelakuan,perjalanan hidup, baik yg terjadi sebelum nabi Muhammad SAW. Diutus menjadi rasul maupun sesudahnya”

    C.KHOBAR Dan ASAR
    Khobar menurut bahasa ialah “warta berita yg disampaikan dari seseorang kpd orang lain”
    Sedangkan menurut istilah adalah “segala bentuk berita, baik yg dating dari Nabi, maupun dari tabi’in”
    Adapun Asar menurut bahasa “bekas atau Dampak sesuatu”
    Sementar menurut istilah “sama dengan Khobar dan Hadis”

    D.SEJARAH PENULISAN HADIS
    Penulisan hadis baru dilakukan ketika kaum muslim sudah bias menghayati Al-qur’an dan dapat membedakan Al-qur’an dgn hadis Nabi, sehingga tdk ada kekhawatiran Al-qur’an bercampur dgn Hadis. Dan salah satu cara penyebarannya melalui beliau menyampaikan sendiri peristiwa yg dialaminya kpd istri atau sahabat.

    *BAB VII : UNSUR UNSUR HADIS

    A.PENGERTIAN SANAD, MATAN, RAWI, DAN RIJAL AL-HADIS
    1)SANAD
    Menurut bahasa berarti sandaran, yg dpt dipercaya, atau kaki bukit. Sedangkan menurut istilah berarti jalan yg dapat menghubugkan matan hadis kpd Nabi Muhammad SAW.
    Para ahli hadis membagi tingkatan sanad kpd:
    -ASHOHHUL-ASAANIID (sanad-sanad yg lebih sahih)
    -AHSANUL-ASAANIID (sanad-sanad yg lebih sahih)
    -ADH’AFUL-ASAANIID (sanad-sanad yg lebih lemah)
    2)MATAN
    Menurut bahasa berarti panggung jalan atau tanah yg keras dan tinggi. Dan menurut istilah adalah penghujung sanad, yakni sabda Nabi Muhammad SAW. Yg disebutkan sesudah sanad. atau dgn kata lain matan adalah “isi hadis itu sendiri”
    3)RAWI
    Rawi yaitu orang yg meriwayatkan,meyampaian atau memindahan suatu hadis kpd orang lain yg menjadi rangkaian berikutya, atau orang yg membukukannya dlm suatu kumpuln hadis, dgn menyebutkan sanadnya.
    4)RIJAL AL-HADIS
    Kata rijal jamak dari rajul yg berate tokoh. Jadi RIJAL AL-HADIS berarti tokoh-tokoh yg meriwayatkan hadis, disebut juga dengan RUWATUL HADIS (Rawi-Rawi Hadis).

    B.SISTEM PERIWAYATAN HADIS DENGAN LAFAL DAN MAKNA
    Periwayatan hadis dengan makna adalah karna para rawi sudah kurang ingat pada lafal dan redaksi hadis yg disampaikan Rasulullah SAW.

    BalasHapus
  18. BABVI

    Definisi hadits

    Hadits menurut bahasa mempunyai beberapa pengertian:

    #jadid berarti baru
    #qarib berarti dekat
    #khabar berarti warta
    Kata hadits yg bermakna khabar lebih popular dijamakkan dengan kata alhadits
    Allah swt. Menggunakan kata hadits dengan arti khabar seperti dalam firmanya:
    Maka cobalah mereka membuat yg semisal denganya alquran jika mereka orang” yg benar attur 34

    Sedangkan menurut istilah
    #hadits menurut pengertian ahli hadits dibagi menjadi 2 yaitu pengertian hadits yg terbatas dan luas
    #menurut ahli usul ialah segala perkataan perbuaatan dan ketetapan nabi yg bersangkutan dengan hokum

    Sunah
    Sunah menurut bahasa ialah jalan yg ditempuh
    Sedangkan sunah menurut istilah ahli hadits ialah segala sesuatu yg di nukilkan dari nabi Muhammad saw.
    Lawan dari sunah dalam pengertian tadi ialah bid’ah inilah yg dimaksud oleh hadits “berpeganglah kamu erat”oleh sunnahku dan sunah khulafaurasyidin setelah aku” .
    Pengertian lain dari sunah adalah syariat seperti yg dimaksud dalam sabda rasul tentang imam dalam dalam shalat yg berbunyi”kemudian yg paling pandai tentang syariat”

    Khabar dan asar
    Khabar menurut bahasa ialah warta berita yg diberikan dari seseorang kpd orang lain
    Sedangkan khabar menurut istilah ahli hadits adalah segala bentuk berita baik yg datang dari nabi sabat nabi maupun dari tabiin
    Adapun asar menurut bahasa adalah bekas atau dampak sesuatuatau sesuatu yg diambil
    Sementara pengertiar asar menurut istilah mayoritas ahli hadist sama dengan khabar dan hadits

    BABVII

    Sanad
    Sanad menurut bahasa berarti sandaran yg dapat dipercayai atau kaki bukit sedangkan menurut ahli hadits sanad berarti jalan yg dapat menghubungkan matan hadits kpd nabi Muhammad saw.
    matan
    Matan menurut bahasa berarti punggung jalan atau tanah yg keras dan tinggi sedangkan menurut istilah matan adalah penghujung sanad yakni sabda nabi Muhammad

    Rawi
    Rawi yaitu orang yg meriwayatkan menyampaikan atau memindahkan sesuatu hadits kepada orang lain yg menjadi rangkaian berikutnya
    Rijjal hadits
    Rijjal adalah bentuk jamak yg berarti tokoh jadi rijjal hadits berarti took” yg meriwatkan hadits di sebut juga rowatul hadits

    Asshhul assanid
    imam nawawi dan ibnu salah tidak membenarkan menilai suatu sanad hdits dgn asshul assanid atau menilai suatu matan dgn assahul hadits dgn secara mutlak

    ahsanul assanid
    hadits yg bersanad ahsanul assanid adddal lebih rendah derajatnya dari pada yg bersanad asahul assanid

    adaful assanid
    rangkaian sanad yg pail rendah derajatnya disebut adaful assanid atau awhal assanid

    BalasHapus
  19. maaf guru yg akun gmailnya siful bahri salah

    BalasHapus
  20. NAMA:AFATHORIQ
    KELAS:X MAIK

    BABVI

    Definisi hadits

    Hadits menurut bahasa mempunyai beberapa pengertian:

    #jadid berarti baru
    #qarib berarti dekat
    #khabar berarti warta
    Kata hadits yg bermakna khabar lebih popular dijamakkan dengan kata alhadits
    Allah swt. Menggunakan kata hadits dengan arti khabar seperti dalam firmanya:
    Maka cobalah mereka membuat yg semisal denganya alquran jika mereka orang” yg benar attur 34

    Sedangkan menurut istilah
    #hadits menurut pengertian ahli hadits dibagi menjadi 2 yaitu pengertian hadits yg terbatas dan luas
    #menurut ahli usul ialah segala perkataan perbuaatan dan ketetapan nabi yg bersangkutan dengan hokum

    Sunah
    Sunah menurut bahasa ialah jalan yg ditempuh
    Sedangkan sunah menurut istilah ahli hadits ialah segala sesuatu yg di nukilkan dari nabi Muhammad saw.
    Lawan dari sunah dalam pengertian tadi ialah bid’ah inilah yg dimaksud oleh hadits “berpeganglah kamu erat”oleh sunnahku dan sunah khulafaurasyidin setelah aku” .
    Pengertian lain dari sunah adalah syariat seperti yg dimaksud dalam sabda rasul tentang imam dalam dalam shalat yg berbunyi”kemudian yg paling pandai tentang syariat”

    Khabar dan asar
    Khabar menurut bahasa ialah warta berita yg diberikan dari seseorang kpd orang lain
    Sedangkan khabar menurut istilah ahli hadits adalah segala bentuk berita baik yg datang dari nabi sabat nabi maupun dari tabiin
    Adapun asar menurut bahasa adalah bekas atau dampak sesuatuatau sesuatu yg diambil
    Sementara pengertiar asar menurut istilah mayoritas ahli hadist sama dengan khabar dan hadits

    BABVII

    Sanad
    Sanad menurut bahasa berarti sandaran yg dapat dipercayai atau kaki bukit sedangkan menurut ahli hadits sanad berarti jalan yg dapat menghubungkan matan hadits kpd nabi Muhammad saw.
    matan
    Matan menurut bahasa berarti punggung jalan atau tanah yg keras dan tinggi sedangkan menurut istilah matan adalah penghujung sanad yakni sabda nabi Muhammad

    Rawi
    Rawi yaitu orang yg meriwayatkan menyampaikan atau memindahkan sesuatu hadits kepada orang lain yg menjadi rangkaian berikutnya
    Rijjal hadits
    Rijjal adalah bentuk jamak yg berarti tokoh jadi rijjal hadits berarti took” yg meriwatkan hadits di sebut juga rowatul hadits

    Asshhul assanid
    imam nawawi dan ibnu salah tidak membenarkan menilai suatu sanad hdits dgn asshul assanid atau menilai suatu matan dgn assahul hadits dgn secara mutlak

    ahsanul assanid
    hadits yg bersanad ahsanul assanid adddal lebih rendah derajatnya dari pada yg bersanad asahul assanid

    adaful assanid
    rangkaian sanad yg pail rendah derajatnya disebut adaful assanid atau awhal assanid

    BalasHapus
  21. A. HADIS MUTAWATIR

    1. Pengertian HADIS MUTAWATIR

    Seperti kita ketahui bahwa rawi (yang meriwayatkan) terakhir dari suatu hadis itu tidak sezaman dengan Rasulullah saw., maka sudah barang tentu hadis yang sampai kepada rawi terakhir itu melalui banyak rawi setiap generasi yang diperlukan sebagai sumber berita. Jika jumlah rawi dimulai dari dari generasi sahabat, Tabi”in, dan Tabi’it Tabi’in banyak dan seimbang jumlahnya atau mungkin lebih banyak sampai kepada rawi-rawi yang membukukan hadis, maka hadis tersebut dinamakan Hadis Mutawatir.

    2. Ciri-Ciri Hadis Mutawatir

    Dengan memperhatikan definisi di atas, maka suatu hadis baru dapat dikatakan mutawatir apabila di dalamnya ada tiga cirri atau syarat sebagaimana tersebut di bawah ini :

    a. Periwayatan yang di sampaikan oleh rawi-rawi harus berdasarkan panca indra. Yakni riwayat yang mereka sampaikan ini harus benar-benar hasil pendengaran atau penglihatan meraka sendiri.
    b. Jumlah rawi nya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat bohong. Para ulama berbeda-beda pendapat mengenai batasan yang di perlukan untuk tidak memungkinkan bersepakat dusta.
    c. Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam tabaqah (lapisan) pertama dengan jumlah rawi-rawi dalam tabaqah berikutnya.

    3. Kedudukan Hadis Mutawatir

    Hadis Nabi itu tidak dalam satu tingkatan kedudukan nya karena perbedaan kekuatan sanadnya. Mayoritas ulama salaf membagi hadis dari segi bilangan rawinya menjadi tiga, yaitu, hadis mutawtir, hadis masyhur, dan hadis ahad*)
    B. AYAT-AYAT DAN HADIS TENTANG KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH


    1. AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG IKHLAS

    QS. Al-An’am/6; 162-163
    Yang artinya :: “Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adlah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).”

    Dua ayat di atas selalu kita baca dalam doa iftitah setiap kita mengerjakan shalat, baik salat fardhu maupun salat sunnah. Maksud dari isi dua ayat tadi adalah bahwa kita dianjurkan, minimal lima kali dalam setiap hari untuk berikrar kepada sang pengatur kita Allah swt.

    2. HADIS NABI TENTANG IKHLAS

    Yang artinya :: Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khathtab ra., Ia berkata “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda, ‘ Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niati. Barang siapa yang hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-nya, maka hijrah nya akan tertuju kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan dia dapatkan, atau karena wanita yang akan ia nikahi, maka hijrah n6a akan tertuju kepada sesuatu yang ia hijarahi itu’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Hadis di atas menjelaskan bahwa perbuatan apapun tergantung niatnya, dan setiap oaring akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Niat adalah keteguhan hati untuk mencapai sesuatu. Orang yang memiliki keteguhan hati untuk mencapai sesuatu yang ia inginkan, biasanya akan berusaha dengan sungguh-sungguh dan akhirnya tercapailah apa yang ia inginkan. Sebaliknya orang yang tidak memiliki keteguhan hati dalam mencapai suatu tujan, maka ia akan bekerja tidak sungguh-sungguh, dan akhirnya ia gagal mencapai tujuan.

    BalasHapus
  22. nama : zakaria mahendar
    kelas : x maik

    BAB VIII bentuk matan hadis

    B.Perkataan (Qauliyah)
    Yang dimaksud dengan perkataan (qaul) Nabi Muhammad saw. ialah perkataan yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang ,seperti bidang hukum (syariat), ahklak, akidah, pendidikan, dan sebagainya.
    sebagai contoh perkataan beliau yang mengandung hukum syariat , misalnya beliau bersabda:
    Artinya:
    "amal-amal itu tergantung dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
    Diantara sabda Nabi saw. yang mendidik manusia agar rela meninggalkan kegiatan yang tidak berfaedah, demi pembentukan pribadi muslim yang sempurna, ialah:
    Artinya:
    "termasuk hal yang dapat menyempurnakan keislaman seseorang ialah kerelaannya untuk meninggalkan sesuatu yang tidak berguna." (HR.Bukhari)
    C.perbuatan (fi'liyah)
    Perbuatan (fi'il) Nabi Muhammad saw. merupakan penjelasan praktis terhadap peraturan-peraturan syariat yang belum jelas pelaksanaannya.
    misal nya cara bersalat dan menghadap kiblat dalam salat sunah di atas kendaraan yang sedang berjalan , telah di praktikan oleh nabi di hadapan para sahabat.
    perbuatan beliau misal yang diatas , dapat diketahui berdasarkan berita sahabat Jabir ra., katanya:
    Artinya:
    "Rasulullah pernah salat di atas kendaraan (dengan menghadap kiblat) menurut kendaraan itu menghadap . apabila hendak solat fardu , beliau turun sebentar terus menghadap kiblat." (HR.Bukhari)
    D.Taqrir
    Arti taqrir Nabi ialah keadaan beliau mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan ,atau menyutujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan sahabat didepan beliau.contoh taqrir Nabi Muhammad saw. tentang perbuatan sahabat yang dilakukan di hadapan nya , ialah tindakan seorang sahabat yang bernama Khalid bin walid , dalam sebuah jamuan makan. ia menyajikan daging biawak dan mempersilahkan Nabi Muhammad saw. untuk menikmatinya bersama para undangan.Beliau menjawab:
    Artinya:
    "Tidak (maaf) berhubung binatang ini tidak ada di kampung kaumku ,aku jijik padanya. kata Khalid a'segera aku motong dan memakan nya sedang rasulullah saw. melihat padaku"."(HR.bukhari dan Muslim)
    Tindakan Khalid para sahabat yang menikmati daging biawak tersebut disaksikan oleh nabi , dan nabi tidak menyanggahnya. keengganan beliau memakannya itu disebabkan oleh karena jijik.
    E.SIFAT,KEADAAN, DAN HIMMAH (HASRAT) RASULULLAH SAW.
    Sifat sifat dan keadaan beliau yang termasuk unsur hadis ialah:
    a.sifat-sifat beliau dilukiskan para sahabat ahli tarikh, seperti sifat-sifat dan bentuk jasmaniah beliau dilukiskan oleh sahabat Anas ra.sebagai berikut:
    artinya:
    "Aku dan Rasulullah saw. dilahirkan pada tahun gajah." (HR.turmudzi)
    b.Himmah (hasrat) beliau yang belum sempat direalisasikan . Misalnya hasrat beliau untuk berpuasa pada tanggal 9 'asyura,seperti diriwayatkan oleh ibnu abbas ra., ia berkata:
    Artinya:
    'dikala rasulullah berpuasa pada hari 'Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa (pada hari itu) para sahabat menghadap kepada nabi< mereka berkata: "Ya Rasulullah. hari ini adalah hari yang di agungkan oleh orang yahudi dan nasrani". sahut Rasulullah. : "tahun yang akan datang , insya Allah aku akan berpuasa tanggal 9 "." (HR.Muslim dan Abu dawud)
    BAB IX KUALITAN DAN KUANTITAS HADIS
    B.HADIS MUTAWATIR
    1.pengertian hadis mutawatir
    seperti kita ketahui bahwa rawi (yang diriwayatkan) terahir dari suatu hadis itu tidak sejaman dengan rasulullah saw., maka sudah barang tentu hadis yang sampai kepada rawi terakhir itu melalui banyak rawi setiap generasi yang diperlukan sebagai sumber berita



    BalasHapus
  23. Nama :: Nurghifari Ramdan
    Kelas :: X Mais 1

    A. MUTAWATIR

    1. Pengertian HADIS MUTAWATIR

    Seperti kita ketahui bahwa rawi (yang meriwayatkan) terakhir dari suatu hadis itu tidak sezaman dengan Rasulullah saw., maka sudah barang tentu hadis yang sampai kepada rawi terakhir itu melalui banyak rawi setiap generasi yang diperlukan sebagai sumber berita. Jika jumlah rawi dimulai dari dari generasi sahabat, Tabi”in, dan Tabi’it Tabi’in banyak dan seimbang jumlahnya atau mungkin lebih banyak sampai kepada rawi-rawi yang membukukan hadis, maka hadis tersebut dinamakan Hadis Mutawatir.

    2. Ciri-Ciri Hadis Mutawatir

    Dengan memperhatikan definisi di atas, maka suatu hadis baru dapat dikatakan mutawatir apabila di dalamnya ada tiga cirri atau syarat sebagaimana tersebut di bawah ini :

    a. Periwayatan yang di sampaikan oleh rawi-rawi harus berdasarkan panca indra. Yakni riwayat yang mereka sampaikan ini harus benar-benar hasil pendengaran atau penglihatan meraka sendiri.
    b. Jumlah rawi nya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat bohong. Para ulama berbeda-beda pendapat mengenai batasan yang di perlukan untuk tidak memungkinkan bersepakat dusta.
    c. Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam tabaqah (lapisan) pertama dengan jumlah rawi-rawi dalam tabaqah berikutnya.

    3. Kedudukan Hadis Mutawatir

    Hadis Nabi itu tidak dalam satu tingkatan kedudukan nya karena perbedaan kekuatan sanadnya. Mayoritas ulama salaf membagi hadis dari segi bilangan rawinya menjadi tiga, yaitu, hadis mutawtir, hadis masyhur, dan hadis ahad*)
    B. AYAT-AYAT DAN HADIS TENTANG KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH


    1. AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG IKHLAS

    QS. Al-An’am/6; 162-163
    Yang artinya :: “Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adlah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).”

    Dua ayat di atas selalu kita baca dalam doa iftitah setiap kita mengerjakan shalat, baik salat fardhu maupun salat sunnah. Maksud dari isi dua ayat tadi adalah bahwa kita dianjurkan, minimal lima kali dalam setiap hari untuk berikrar kepada sang pengatur kita Allah swt.

    2. HADIS NABI TENTANG IKHLAS

    Yang artinya :: Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khathtab ra., Ia berkata “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda, ‘ Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niati. Barang siapa yang hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-nya, maka hijrah nya akan tertuju kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan dia dapatkan, atau karena wanita yang akan ia nikahi, maka hijrah n6a akan tertuju kepada sesuatu yang ia hijarahi itu’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Hadis di atas menjelaskan bahwa perbuatan apapun tergantung niatnya, dan setiap oaring akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Niat adalah keteguhan hati untuk mencapai sesuatu. Orang yang memiliki keteguhan hati untuk mencapai sesuatu yang ia inginkan, biasanya akan berusaha dengan sungguh-sungguh dan akhirnya tercapailah apa yang ia inginkan. Sebaliknya orang yang tidak memiliki keteguhan hati dalam mencapai suatu tujan, maka ia akan bekerja tidak sungguh-sungguh, dan akhirnya ia gagal mencapai tujuan.

    BalasHapus
  24. NAMA : FRENDY RAHMANSYAH
    KELAS : 10 MAIK

    BAB VII
    B. PENGERTIAN SANAD,MATAN,RAWI,dan RIJAL AL HADIST
    1.SANAD
    Menurut bahasa sanad berarti sandaran yang dapat di percayai,atau kaki bukit.sedangkan menurt istilah asli hadist sanad berarrti jalan yang dapat menghubungkan matan hadist kepada nabi Muhammad.
    Dalam bidang ilmu hadist,sanad merupkan neracauntung menimbang shahih atau dhoifnya suatu hadist.
    2.MATAN
    Menurut bahasa matan brarrti punggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi,sedangkan menurut istilah para ahli hadist,matan adalah pnghujud sanad.
    3.RAWI
    Rawi yaitu orang yang meriwayatkan,menyampaikan,atau memindahkan suatu hadist kepada orang lain yang menjadi rigkasan berikutnya,atau orang yang membukukannya dalam suatu kumpulan hadist dengan menyebutkan sanadnya.dalam kitab kumpulan hadist-hadist nabi sering disebutkan istilah-isitlah khusus untuk meringkas jumlah rawi yang berbeda dalam meriwayatkan sebuah hadist,istilah-istilah itu adalah :
    ~AKHROJAHU SAB’AH
    Maksudnya,hadist itu diriwayatkan oleh tujuh rawi,yaitu imam ahmad,imambukhori,imammuslim,abudaud,attarmidzi,annasai,dan imam ibnu majjah.
    ~AKHROJAHU SITTAH
    Maksudnya,hadist itu diriwayatkan oleh enam rawi,yaitu tujuh orang rawi tersebut diatas selain imam ahmad.
    ~AKHROJAHU KHOMSAH
    Maksudnya,hadist itu diriwayatkan oleh lima rawi,yaitu tujuh orang rawi di atas dikurangi imam bukhori&muslim.

    ~AKHROJAHU AL ARBA’AH WA AHMAD
    Maksudnya,hadist tersebut diriwayatkan oleh ashabus-sunnah yang 4 ditambah imam ahmad.
    ~MUTTAFAQUN ALLAIH
    Maksudnya,hadist tersebut diriwayatkan oleh imam bukhori&muslim.
    4.RIJAL AL-HADIST
    Kata rijal adalah bentuk jamak dari kata rajul yang berarti tokoh jadi Rijal Al-hadist berarti tokoh-tokoh yang meriwayatkan hadist.disiplin ilmu yang membahas para rawi hadist,baik dari sahabat,tabi’in,DLL.
    Secara garis besar tokoh-tokoh hadist (Rijal Al-hadist)dari kalangan sahabat adalah :
    1.ABU HURAIRAH 4.Aisyah bintiabubakr as-shidiq
    2.Abdullah bin ummar 5.Abdulloh bin abbas
    3.Annas bin malik 6.Abu thufail
    C.KUALITAS SANAD,MATAN,dan RAWI
    Sebagaimana yang tertulis dalam kitab hadist,bahwa suatu hadist bisa sampai kepda kita melalui sanad-sanad.
    Para hadist membagi tingkatan sanad kepada :
    1.sanad-sanad yang lebih shahih
    2.sanad-sanad yang lebih hasan
    3.sanad-sanad yang lebih lemah
    D.SISTEM PERIWAYATAN HADIST DENGAN LAFAL DAN MAKNA
    Periwayatan hadist dengan makna itu bisa,karena perawi sudah tidak ingat betul kata-kata atau lafal-lafal yang diucapkan oleh rasul.sistem meriwayatkan hadist dengan makna saja,tidak dilarang oleh rasul,berbeda dengan al-quran,susunan bahasa dan maknanya sedikitpun tidak boleh di rubah.

    BAB VII
    B.PERKATAAN (QAULIYAH)
    Yang dimaksud dengan perkataan rasul,ialah perkataan yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang,seperti bidang hukum (syarat),akhlak,akidah,DLL.
    C.PERBUATAN (FI’LIYAH)
    Perbuatan rasul merupakan penjelasan praktik terhadap peraturan-peraturan syariat yang belum jelas pelaksanaannya.
    Misalnya cara bershalat dan menghadap kiblat dalam shalat diatas kendaraan yang sedang berjalan,telah dipraktikan oleh nabi di hadapan para sahabat.
    D.TAQRIR NABI
    Artinya taqrir nabi ialah keadaan beliau mendiamkan.tidak mengadakan sanggahan,atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau dikatakan sahabat di depan beliau.
    Contoh taqrir nabi adalah terhadap wanita yang keluar rumah,perjalan di jalanan pergi kemasjid,dan mendengarkan ceramah yang memang di undang untuk kepentingan pertemuan.
    E.SIFAT,KEADAAN,dan,HIMMAH
    Sifat-sifat dan keadaan beliau yang termasuk unsur hadist ialah :
    a.sifat beliau yang dilukiskan oleh sahabat dan ahli tarikh.contoh mengenai tahun kelahiran beliau seperti apa yang dikatakan oleh Qais bin mahramah,sebagai berikut :
    “aku dan rasul dilahirkan pada tahun gajah”,(HR.TIRMIDZI)
    b.himmah(hasrat) beliau yang belum sempat direalisasikan.misalnya hasrat beliau untuk berpuasa pada tanggal 9 assyura.








    BalasHapus
  25. Nama:abduh.mulya.s
    kelas :x mamia

    BAB:Vl
    definisi hadits
    hadis menurut bahasa adalah (lugoh) mempunyai beberapa pengertian yaitu:
    #.jadid berarti yg baru,lawannya qadim(yg lama)
    #.qarib (yg dekat),yg belum lama terjadi seprti dalam ungkapan:
    (baru masuk islam)
    A.sedangkan menurut istilah:
    hadits menurut pengertian ahli hadits di bagi dua,yaitu pengertian hadits yg terbatas dan pengertian hadits yg luas.
    B.menurut ahli usul:
    maka menurut mereka,tidak termasuk hadits suatu yg tidak bersangkut- paut dengan hukum,seperti masalah kebiasaan sehari-hari atau adat istiadat.

    BAB:Vll
    unsur-unsur hadits
    1.sanad
    menurut bahasa,sanad berarti sandaran,yg dapat di percaya,atau kaki bukit.sedangkan menurut istilah ahli hadits sanad berarti jalan yg dapat menghubungkan matan hadits kepada nabi muhammad saw.
    2.matan
    menurut bahasa,matan berarti punggung jalan atau tanah yg keras dan tinggi,sedangkan menurut istilah para hadits,matan adalah penghujung sanad,yaitu sabda nabi muhammad saw.
    3.rawi
    rawi yaitu orang yg meriwayatkan,menyampaikan,atau memindahkan suatu hadits kepada orang lain yg menjadi rangkaian berikutnya,atau orang yg membukukannya dalam suatu kumpulan hadits,dengan menyebutkan sanadnya.

    BalasHapus
  26. NAMA; M. REZA FAHLEVI
    KLS ; X MAMIA

    BAB;VI
    definisi hadist
    hadist menurut bahasa (lugah) mempunyai beberapa pengertia yaitu;
    1.jadid berarti yg baru lawanya qadim (y lama)
    2.qorib (yag dekat) yg blm lama terjadi seperti dalam ungkapan;
    (baru masuk islam)
    A. sedangkan menurut istilah; hadist menurut pengertian ahli hadist dibagi
    dua,yaitu pengertian hadist yg terbatas dan pengertian hadist yg luas
    B. menurut ahli ususl;
    maka menurut mereka tidak termasuk hadist suatu yg tidak bersangkut-
    paut dengan hukum, seperti masalah kebiasaan sehari hari atau adat
    istiadat

    BAB;VII
    unsur unsur hadist
    1. sanad;
    menurut bahasa ,saanad berati sandaran yg dapat di percayai,atau kaki
    bukit ,sedangkan menurut istilah ahli hadist sanad berarti jalan yg dapat
    menghubungkan matan hadist kpd nabi muhammad saw
    2.matan
    menurut bahasa , matan berarti pungung jalan atau tanah yg keras dan
    tinggi sedangkan menurut istilah para hadist, matan adalah penghujung
    sanad, yakni sabda nabi muhammad saw

    3.RAWI
    rawi yaitu orang yg meriwayatkan, menyampaikan, atau memindahkan
    suatu hadist kepada orang lain yg menjadi rangkaian berikutnya, atau
    orang yg membukukanya dalam suatu kumpulan hadist, dengan
    menyebutkan sanadnya.

    BalasHapus
  27. Saipul Bahri X MAIK
    Bab 7
    1 sanad

    Menurut bahasa ialah sandaranyang dapat dipercaya,dan menurut istilah ahli hadistsanad berarti jalan yang meng hubungkan matan hadi kepada nabi muhammad.

    2.matan

    Menurut bahasa ialah punggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi.

    3.rawi.

    Rawi ialah orang yang meriwayatkan,menyampaikan atau memindahkanb suatu hadis kepada orang lain yang menjadi rangkaian berilatnya.contoh:roauhu saihon, yang artinya diriwayatkan oleh imam bukhori&imam muslim.

    4.rijal alhadist

    Yaitu tokoh-tokoh yang meriwayatkan hadist.


    Bab 8

    b.perkataan(qauliah)

    yang dimaksud qouliah yaitu perkataan nabi muhammad saw
    c.perbuatan( filiah)

    ialah sesuatu yang nabi pernah kerjakan sehari-hari.
    d.taqrir nabi

    arti taqrir ialah keadaan nabi mendiamkan sesuatu.
    e.sipat keadaan dan hikmah

    a.sipat-sipat beliau yang dilukiskan sahabatdan tarikh
    b.himmam (hasrat) beliau yang belum sempat direqlisasikan

    BalasHapus
  28. Muhammad Ali Roja'ie X MAIK
    BAB VII
    B. PENGERTIAN SANAD, MATAN, RAWI, DAN RIJAL AL-HADIS
    1. SANAD :
    Menurut bahasa Sanad berarti sandaran, yang dapat dipercayai, atau kaki bukit. Sedangkan menurut istilah ahli hadis sanad berarti jalan yang dapat menghubungkan matan hadis kepada Nabi Muhammad saw.
    2. MATAN :
    Menurut bahasa matan berarti punggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi. Sedangkan menurut istilah para ahli hadis, matan adalah penghujung sanad, yakni sabda Nabi Muhammad saw. Yang disebut sesudah sanad. Atau dengan kata lain matan adalah “isi hadis itu tersebut”
    3. RAWI :
    Yaitu orang yang meriwayatkan, menyampaikan, atau memindahkan suatu hadis kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya,atau ornag yang membukukannya dalam suatu kumpulan hadis, dengan menyebutksn sanadnya. Contohnya seperti hadis di atas, Imam Bukhari adalah rawi terakhir sedangkan rawi pertama adalah Musaddad.
    4. RIJAL AL-HADIS :
    Kata Rijal adalah bentuk jamak dari kata rojul yang berarti tokoh.yang meriwayatkan hadis, disebut juga dengan Ruwatul Hadis.
    C. KUALITAS SANAD, MATAN, DAN RAWI
    Kualitas Sanad, Matan, dan Rawi bisa dinilai dari kandungannya apakah berten tangan dengan Al quran atau tidak, dan juga dari riwayatnya bisa diterima atau tidak.
    BAB VIII
    B. PERKATAAN (QAULIYAH)
    Yang dimaksud dengan perkataan/qaul Nabi Muhammad saw. Ialah perkataan yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang, seperti bidang hukum/syariat, akhlaq, akidah, pendidikan, dsb
    C. PERBUATAN (FI’LIYAH)
    Perbuatan/fiil nabi Muhammad saw. Merupakan penjelasan praktis terhadap peraturan2 syariat yang belum jelas cara pelaksanaannya.
    D. TAQRIR NABI
    Arti Taqrir nabi ialah keadaan beliau mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan, atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan sahabat di depan beliau.
    E. SIFAT, KEADAAN, DAN HIKMAH (HASRAT) RASULULLAH SAW
    • Sifat sifat beliau yang di lukiskan para sahabat dan ahli tarikh
    • Himmah/hasrat beliau yang belum sempat direalisasikan

    BalasHapus
  29. BAB VII:Unsur-Unsur Hadis
    A.Pengertian Sanad,Matan,Rawi,Dan Rijal-Hadis
    1.Sanad
    Menurut bahasa:Sandaran,yg dapat di percayai,atau kaki bukit.
    Sedangkan meurut istilah ahli hadis:Sanad berarti jalan yg dapat menghubungkan matan hadis kepada nabi muhammad saw.
    Misalnya Hadi yg dirawayatkan oleh Imam Bukhari.
    “Telah memberitahukan kepadaku Muhammad bin AL-mutsanna,ia berkata”
    Abdul Wahab Ats-Tsaqafy atas pemberi tahuan Abi Qilabah dari Anas dari Nabi Muhammad saw,bersabda,Tiga perkara yg barang siapa yg mengamalkannya nisacya memperoleh kelezatan iman,yakni(1)Allah dan Rasulnya lebih dicintai daripada selainnya,(2)Kecintaan kepda seseorang tidak lain karena Allah dan Rasulnya dan,(3)Keengganan kembali kembali kepad ke kufuran,seperti kengganannya dicampakkan ke neraka”.
    Maka dari matan tersebut “Salasun”sampai dengan “an yuqzafa fin-nar’’
    2.Matan
    Menurut Bahasa:Punggung jalan atau tanah yg keras dan tinggi
    Sedangkan meurut istilah para ahli hadis:Matan adalah penghujung sanad,yakni sabda nabi muhammad yg sudah disebutkan sesudah sanad.
    3.Rawi
    Rawi yaitu orang yg meriwayatkan,menyampaikan atau memindahkan suatu hadis kepada org yang menjadi rangkaian berikutnya,atau atau orang yang mebukukannya dalam suatu kumpulan hadis,dengan menyebutkan sanadnya.
    4.Rijal Al-Hadis
    Kata Rijal adalah bentuk jamak dari kata rajul yang berarti tokoh.Jadi rijal berarti tokoh-tokoh yg meriwayatkan hadis,disebut juga dengan ruwatul-hadis(rawi-rawi hadis)
    C.KUALITAS SANAD,MATAN,DAN RAWI
    Tingkatan-Tingkatan sanad
    1.Asahhul-Asanid:Yaitu Sanad yang lebih shahih
    2.Ahsanul-Asanid:Yaitu Sanad-Sanad yang lebih hasan
    3.Ad’aful-Asanid:Yaitu Sanad-Sanad yang lebih lemah

    BAB IX:KUALITAS DAN KUANTITAS HADIS
    A.Hadis Mutawatir
    1.Pengertian Hadis Mutawatir
    Secara definisi hadis mutawatir adaalah:”Suatu hadis hasil tanggapan dari panca indra,yg diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi.
    2.Ciri-Ciri Hadis Mutawatir
    a.Periwayatan yang disampaikan oleh rawi harus berdasarkan panca indra
    b.Jumlah rawinya harus mencpai suatu ketentuan yang memungkinkan mereka bersepakat bohong
    c.Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam tabaqah(lapisan)
    B.Hadis Ahad
    1.Pengertian Hadis Ahad
    Hadis ahad ialah suatu hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat hadis mutawatir.
    2.Macam-macam Tingkatan Hadis Ahad
    a.Hadis Mayshur:ialah hadis yang diriwayatkan oleh 3orang atau lebih,tetapi belum mencapai derajat mutawatir
    b.Hadis Aziz:ialah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang
    c.Hadis Garib:ialah hadis yang dalam sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam meriwayatkan.
    C.Tingkatan Hadis
    1.Hadis shahih
    A.Hadis Shahih dan Syaratnya
    Hadis Shahih adalah hadis yang di nukil(di riwayatkan)oleh rawi yang adil.
    Syarat-syaratnya sebagai berikut:
    -Rawinya bersifat adil
    -Sempurna ingatannya
    -Sanadnya tidak putus
    -Hadis itu tidak ber’illat
    -Hadis tersebut tidak janggal
    B.Pembagian Hadis Shahih
    Hadis terbagi menjadi dua macam
    -Hadis shahih lizatihi:Yaitu hadis yang memenuhi syarat sifat untuk diterima sebagi dalil.
    -Hadis sahih lighairihi:Yaitu hadis yang tidak memnuhi syarat-syarat hadis sahih lizatihi.
    2.Hadis Hasan
    Hadis adalah hadis yang sanadnya muttasil(bersambung),adil namun kurang dabit,tanpa kena syadz dan ‘illat.
    Hadis hasan terbagi 2 macam
    -Hadis hasan lizatihi
    -Hadis hasan lighairihi
    3.Hadis Daif
    Hadis Daif adalah semua hadis yang tidak memenuhi kriteria penerimaan hadis,atau hadis yang tidak terpenuhi sifat-sifat hadis shahih dan hadis hasan

    BalasHapus
  30. Sebagai contoh perkataan beliau yang mengandung hukum syariat, Beliau bersabda :
    انماالا عمال بالنيات وانمالكل امرامانوي.(متفق عليه)
    Amal-amal perbuatan itu tergantung dengan niat, dan bagi setiap orang Akan mendapatkan apa yang ia niatkan. (HR.Bukhari dan Muslim).
    Hukum yang terkandung dalam sabda Nabi tersebut ialah kewajiban niatdalam segala amal perbuatan untuk mendapatkan pengakuan sah dari syara.'

    BalasHapus
  31. Ringkasan Alqur'an Hadis~

    BAB VIII (Bentuk Matan Hadis)

    #Hadis Nabi ada yang bersifat qauliyah, fi'liyah, taqririyah, dan hammiyah
    #hadis qauliyah adalah segala perkataan yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang
    #hadis fi'liyah adalah segala perbuatan fi'il Nabi Muhammad SAW. sebagai penjelasan praktis terhadap peraturan" syariat yang blum jelas cara pelaksanaanya
    #hadis taqririyah adalah sikap persetujuan terhadap perbuatan para sahabat yg dilakukan dihadapan beliau
    #hadis hammiyah adalah ucapan atau cita" Nabi Muhammad SAW. yg belum terealisir karena beliau wafat

    BAB IX (Kualitas dan kuantitas hadis)

    #Para ulama hadis sepakat bahwa hadis mutawatir menduduki tempat teratas dari hadis" yg lain dan memberi kesimpulan bahwa hadis mutawatir memberi dampak kepada "ilmu daruri" yaitu keharusan untuk menerima bulat bulat sesuatu yg di beritakan oleh hadis mutawatir hingga membawa kpd keyakinan yang pasti
    #Hadis mutawatir ialah hadis yg diriwayatkan oleh sejumlah rawi yg menurut adat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk dusta, kualitas mereka sama dari tiap tingkatnya tidak ada yg cacat
    #suatu hadis dapat dinilai sahih apabila memenuhi syarat" sebagai berikut :
    -rawinya bersifat adil
    -sempurna ingatannya
    -sanadnya tidak putus
    -tidak janggal
    -hadis itu tidak ber'illat

    Nama :Raihan Sidqi A
    Kelas :X MAIS2

    BalasHapus
  32. Rangkuman
    BAB VII : BENTUK, MATAN HADITS

    • Macam2 hadits

    Hadits Qauliah (perkataan)
    Hadits Qauliah adalah perkataan yang pernah beliau ucapkan dlm berbagai bidang, spt hokum, akhlaq, aqidah, pendidikan dsb.

    Contoh:

    “Amal amal perbuatan itu tergantung dengan niat, dan bagi setiap orang akan mendapatkan apa yg ia niatkan”(HR. Bukhari & Muslim)

    Hadits Fi’liah (perbuatan)
    Hadits fi’liah merupakan penjelasan praktis terhadap peraturan peraturan syariat yg belum jelas pelaksanaannya.

    Contoh :

    “Rasulullah saw pernah shalat di atas kendaraan (dgn menghadap qiblat) menurut arah kendaraan itu menghadap. Apabila hendak shalat fardhu, beliau turun sebentar, terus menghadap qiblat” (HR. Bukhari)

    Ada beberapa perbuatan Nabi saw yang tidak untuk diikuti kaumnya, mungkin disebabkan ada suatu dalil yg menunjukkan bahwa perbuatan itu hanya untuk nabi, seperti menikahi wanita lebih dari 4.

    Taqrir Nabi
    Taqrir Nabi ialah saat beliauy mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan, atau menyetujui apa yg telah dilakukan atau diperkatakan sahabat di depan beliau

    Contoh:

    “Tidak (maaf), berhubun binatang ini tidak terdapat di kampong kaumku, aku merasa jijik padanya. Kata Khalid:”Segera aku memotong dan memakannya. Sedangaku memotong dan memakannya, Sedangkan Rasulullah saw melihat padaku”(HR Bukhari Muslim)

    Sifat, keadaan, dan himmah (hasrat) nabiRasulullah saw.

    Contoh:

    “Rasulullah itu manusia paling baik paras mukanya dan bentuk tubuhnya. Beliau bukan orang tinggi dan bukan pula pendek.” (HR. Muslim)







    BAB X : AYAT 2 DAN HADITS TENTANG KEIKHLASAN DLM BERIBADAH

    Al- An’am : 162-163

    “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Al- An’am : 162-163)

    Penjelasan :

    Ayat tsb adalah bagian dar do’a iftitah. Jadi, kita dianjurkan utk berikrar “sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah utk Allah..” minimal 5x sehari, tepatnya pada sholat fardhu

    Al-Bayyinah : 5

    “Padahal mereka hanyalah diperintah Allah dgn ikhlas menaati-Nya semata mata krn (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yg demikian itulah agama yang lurus (benar)”. (Al-Bayyinah : 5)

    Penjelasan :
    Dasarnya, ayat di atas ditujukan kdp ahli kitab (yahudi dan Nasrani) utk menyembah Allah saja dgn ikhlas, mendirikan shalat krn itulah beragama yg benar tapi mereka menyimpang

    Ayat ini juga ditujukan utk seluruh umat manusia, khususnya Islam. Kita harus menyembah Allah dgn ikhlas, mendirikan shalat dan membayar zakat.

    Hadits Keikhlasan


    “Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena dunia yang akan ia dapatkan atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”. (HR. Bukhari Muslim)

    Penjelasan:
    Hadits tsb merupakan penjelasan Nabi saw setelah mendengar laporan bahwa ada seorang lelaki yang ikut hijrahnya Nabi ke Madinah karena kekasihnya yang ikut hijrah dgn Nabi saw.

    Hadits tsb menjelaskan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan, semua tergantung niatnya.

    BalasHapus
  33. Assalamu'alaikum wr.wb, alhamdulillah, sholatan wa salaman 'ala rasulillah, amma ba'du

    Guru, saya MUMSIKUDDIIN ZUHDAN kelas X MAIS 2 , mengirimkan rangkuman saya..

    Rangkuman
    BAB VII : BENTUK, MATAN HADITS

    • Macam2 hadits

    Hadits Qauliah (perkataan)
    Hadits Qauliah adalah perkataan yang pernah beliau ucapkan dlm berbagai bidang, spt hokum, akhlaq, aqidah, pendidikan dsb.

    Contoh:

    “Amal amal perbuatan itu tergantung dengan niat, dan bagi setiap orang akan mendapatkan apa yg ia niatkan”(HR. Bukhari & Muslim)

    Hadits Fi’liah (perbuatan)
    Hadits fi’liah merupakan penjelasan praktis terhadap peraturan peraturan syariat yg belum jelas pelaksanaannya.

    Contoh :

    “Rasulullah saw pernah shalat di atas kendaraan (dgn menghadap qiblat) menurut arah kendaraan itu menghadap. Apabila hendak shalat fardhu, beliau turun sebentar, terus menghadap qiblat” (HR. Bukhari)

    Ada beberapa perbuatan Nabi saw yang tidak untuk diikuti kaumnya, mungkin disebabkan ada suatu dalil yg menunjukkan bahwa perbuatan itu hanya untuk nabi, seperti menikahi wanita lebih dari 4.

    Taqrir Nabi
    Taqrir Nabi ialah saat beliauy mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan, atau menyetujui apa yg telah dilakukan atau diperkatakan sahabat di depan beliau

    Contoh:

    “Tidak (maaf), berhubun binatang ini tidak terdapat di kampong kaumku, aku merasa jijik padanya. Kata Khalid:”Segera aku memotong dan memakannya. Sedangaku memotong dan memakannya, Sedangkan Rasulullah saw melihat padaku”(HR Bukhari Muslim)

    Sifat, keadaan, dan himmah (hasrat) nabiRasulullah saw.

    Contoh:

    “Rasulullah itu manusia paling baik paras mukanya dan bentuk tubuhnya. Beliau bukan orang tinggi dan bukan pula pendek.” (HR. Muslim)







    BAB X : AYAT 2 DAN HADITS TENTANG KEIKHLASAN DLM BERIBADAH

    Al- An’am : 162-163

    “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Al- An’am : 162-163)

    Penjelasan :

    Ayat tsb adalah bagian dar do’a iftitah. Jadi, kita dianjurkan utk berikrar “sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah utk Allah..” minimal 5x sehari, tepatnya pada sholat fardhu

    Al-Bayyinah : 5

    “Padahal mereka hanyalah diperintah Allah dgn ikhlas menaati-Nya semata mata krn (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yg demikian itulah agama yang lurus (benar)”. (Al-Bayyinah : 5)

    Penjelasan :
    Dasarnya, ayat di atas ditujukan kdp ahli kitab (yahudi dan Nasrani) utk menyembah Allah saja dgn ikhlas, mendirikan shalat krn itulah beragama yg benar tapi mereka menyimpang

    Ayat ini juga ditujukan utk seluruh umat manusia, khususnya Islam. Kita harus menyembah Allah dgn ikhlas, mendirikan shalat dan membayar zakat.

    Hadits Keikhlasan


    “Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena dunia yang akan ia dapatkan atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”. (HR. Bukhari Muslim)

    Penjelasan:
    Hadits tsb merupakan penjelasan Nabi saw setelah mendengar laporan bahwa ada seorang lelaki yang ikut hijrahnya Nabi ke Madinah karena kekasihnya yang ikut hijrah dgn Nabi saw.

    Hadits tsb menjelaskan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan, semua tergantung niatnya.

    BalasHapus
  34. Nama :Irfan widadi
    Kelas : X (mais 1)

    RINGKASAN BAB 5:MANUSIA DAN TUGASNYA SEBAGAI HAMBA ALLAH DAN KHALIFAH DI BUMI

    -Manusia di ciptakan dari sari pati tanah, karena semua yang di konsumsi manusia berupa makanan pokok, daging, ikan, sayuran, buah-buahan dan bermacam minuman asalnya dari tanah.
    -Proses terciptanya bentuk fisik manusia dalam rahim seorang wanita, dari mulai bertemunya sperma laki-laki dan sperma wanita dalam rahim berlangsung selama 120 hari.
    -Allah swt. memberi potensi bagi setiap manusia agar dapat menerima ilmu pengetahuan yang ingin ia miliki. Potensi itu adalah pendengaran yang terdapat di terima, penglihatan yang berada di mata, kepala, dan perasaan yang diletakkan di hati. Semua potensi yang diberikan Allah swt. kepada manusia agar di-gunakan sesuai dengan pesan yang memberi.
    -Allah Swt. menciptakan jin dari manusia itu tidak gratis, tetapi mereka diberi tanggung jawab sebagai yang diciptakan yaitu Allah swt. dalam bentuk pengabdian yang tulus.
    -Tugas pokok manusia yang kedua yaitu ia diciptakan sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Manusia diberi tugas untuk mengatur dan mengolah bumi guna diperoleh manfaatnya bagi kehidupan manusia itu sendiri secara berkelanjutan.
    -Manusia dalam menjalankan tugasnya harus memperhatikan kehendak yang memberi tugas yaitu Allah swt.

    RINGKASAN BAB 6 : DEFINISI HADIS
    -Hadis menurut pengertian ahli hadis dibagi dua, yaitu pengertian hadis yg terbatas dan yang luas.
    #Pengertian yg terbatas adalah:
    “Sesuatu yg disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir), dan yg sebagainya.”
    -Hadis dengan pengertian yang luas, tidak hanya yg disandarkan kepada Nabi Muhammad, tetapi juga mencakup perkataan, perbuatan, atau taqrir yg disandarkan kepada para sahabat atau tabi’in.
    -Sunah menurut bahasa adalah jalan yg ditempuh, baik itu terpuji atau tidak.
    -Sunah menurut istilah ahli hadis ialah “segala yg dinukilkan dari Nabi Muhammad saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup, baik yg terjadi sebelum Nabi Muhammad saw. Diutus menjadi rasul maupun sesudahnya”.
    -Asar menurut istilah mayoritas ahli hadis “sama dengan khabar dan hadis”.
    -Penulisan hadis baru mulai dilakukan ketika kaum muslimin sudah bisa menghayati Al-Qur’an dan dapat membedakan antara Al-Qur’an dan hadis Nabi.
    -Periwayatan hadis Nabi saw. Pada masa khulafaurrasyidin dilakukan dengan sangat cermat dan hati-hati. Khususnya pada masa khalifah Abu Bakar As-Siddiq dan Khalifah Umar bin Khattab.

    BalasHapus
  35. Nama : Dzikri Ahfadz Muslim
    Kelas : X.Maik
    Ringkasan bab X dan XI
    Bab X.Ayat-Ayat dan hadist tentang keikhlasan dalam beribadah
    A.Ayat-ayat Al-Qur’an tentang ikhlas


    [6:162] Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.





    [6:163] Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

    Ayat di atas adalah doa yang selalu kita baca dalam Doa Iftitah baik shalat fardhu maupun sholat sunnah. Maksud ayat diatas adalah kita dianjurkan berikrar kepada Allah minimal 5 kali dalam sehari maka dalam ikrar tersebut, kita diharapkan ikhlas dalam melakukan segala aktivitasnya karena Allah,bukan karena malu ataupun ingin dipuji (riya).
    Firman Allah dalam kitabnya yang lain :

    [98:5] Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus

    Ayat tadi, dilihat dari segi redaksionalnya ditujukan kepada ahli kitab yaitu orang yahudi dan nasrani agar mereka menyembah Allah saja, mereka juga disuruh mendirikan sholat dan membayar zakat, tetapi tetap saja mereka malah menyekutukan Allah,padahal mreka tau perintah-perintah dalam kitab mereka yakni yaurat dan injil.
    Namun pada dasarnya ayat ini juga ditujukan kepada seluruh umat muslim untuk beribadah dengan tulus dan ikhlas hanya kepada Allah tanpa disuruh, ataupun tanpa pamrih, dan juga tanpa ada rasa ingin dipuji orang lain,padahal kata ikhlas sendiri berarti melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan aturan-aturan Allah dengan baik.

    B.Hadist nabi tentang ikhlas

    عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم
    يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

    Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

    Hadist diatas muncul pada saat nabi dan kaum muhajirin telah sampai di madinah lalu ada sahabat melaporkan kepada nabi bahwa ada lelaki yang ikut hijrah karena kekasihnya ikut hijrah dengan Rasulullah SAW. Seorang lelaki itu bukan hijrah karena untuk menjaga agamanya tetapi ia hijrah untuk mengikuti sang kekasih. Lalu si pelapor tadi ia bertanya kepada Rasulullah “wahai rasulullah bagaimana keadaan lelaki itu? Lalu Rasulullah bersabda seperti hadist di atas

    Hadist tadi menjelaskan bahwa segala sesuatu itu tergantung niatnya,dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan, niat adalah keteguhan hati untuk mencapai sesuat. Maka dapat kita simpulkan bahwa orang yang tidak melakukan sesuatu karena Allah maka tak ada keberkahan dan ridho baginya, biasanya orang yang memiliki keteguhan hati untuk mencapai sesuatu ia akan berusaha dengan bersungguh-sungguh dan ia akan mendapat kemanisannya,sebaliknya orang yang tidak bersungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu maka ia akan gagal untuk mencapai tujuan itu.


    BAB XI.Al-Kutub,Al-Mu’tabarah dalam hadist(Pengayaan)

    BalasHapus
  36. BAB. VII UNSUR-UNSUR HADIS
    1. Sanad
    Dari segi bahasa, sanad berarti
    artinya yang menjadi sandaran, tempat
    bersandar, arti yang lain sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya.
    Dalam istilah
    ilmu hadis sanad ialah rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran
    atau jalan yang menghubungkan satu hadis atau sunnah sampai pada Nabi saw.
    Sanad menurut istilah ahli hadis yaitu:
    Mata rantai para periwayat hadis yang menghubungkan sampai ke matan hadis.
    2”Matan
    Dari segi bahasa, matan berarti Punggung jalan, Tanah gersang atau tandus,
    membelah, mengeluarkan, mengikat. Matan menurut istilah ilmu hadis yaitu:"Perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda Nabi saw. yang disebut
    sesudah habis disebutkan sanadnya."
    3. Rawi
    Rawi yaitu orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang
    lain atau membukukannya ke dalam suatu kitab hadis. Rawi pertama adalah para
    sahabat dan rawi terakhir adalah orang yang membukukannya, seperti Imam
    Bukhari , Imam Muslim, Imam Ahmad dan lain-lain

    BABIX HADIS
    DARI SEGI KUANTITAS
    DAN KUALITAS

    a. Hadis Mutawar
    Kata Mutawatir secara etimologi berarti Muttabi’
    Β͉ atau yang
    artinya yang datang beturut-turut dan tidak ada jarak. Sedangkan secara terminologi
    hadis mutawatir adalah“Hadis mutawatir adalah hadis yang merupakan tanggapan pancaindera,
    yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut kebiasaan mustahil
    mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.”
    yaitu hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang mustahil melakukan
    kesepakatan untuk berdusta. Mereka itulah yang meriwayatkan hadis dari awal
    hingga akhir sanad.
    b. Hadis Ahad
    Yang dimaksud hadis ahad yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga
    orang atau lebih namun tidak mencapai tingkatan mutawatir. Artinya, pada tiaptiap
    tʙabaqah (tingkatan), jumlah rawi hadis ahad bisa hanya terdiri dari satu rawi,
    dua, atau tiga rawi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir
    1) Hadis Masyhur
    Denisi hadis masyhur adalah "Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, namun belum mencapai derajat
    mutawatir."
    2) Hadis Azrz
    Denisi hadis azrz adalah:Hadis yang diriwayatkan oleh dua orang pada satu habaqah. Kemudian pada
    habaqah selanjutnya banyak rawi yang meriwayatkannya.”
    3) Hadis Garib
    Secara etimologi kata garib dari garaba - yagribu yang artinya menyendiri,
    asing, atau terpisah. Sedangkan secara terminologi hadis garib adalah:Hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi, di manapun tempat sanad itu terjadi.”
    a. Hadis Sahih
    Denisi hadis sahih menurut Ibnu Shalah adalah:"Hadis sahih adalah hadis musnad (hadis yang mempunyai sanad) yang bersambung
    sanadnya, dan dinukil oleh seorang yang adil dan dabit dari orang yang adil
    dan dlabit, hingga akhir sanadnya, tanpa ada kejanggalan dan cacat."
    b. Hadis Hasan
    Kata hasan berasal dari kata al-husnu yang berarti al-jamalu, yang artinya
    kecantikan dan keindahan. Adapun tentang de¿nisi hadis hasan, ada perbedaan
    pendapat di kalangan para muhaddisin. Pendapat Abu Isa at-Tirmizi tentang hadis
    hasan:Hadis yang dalam sanadnya tidak terdapat orang yang tertuduh bohong, hadisnya
    tidak janggal, serta diriwayatkan tidak hanya dalam satu jalur rawian.

    BalasHapus
  37. nama: faisal A,S
    kelas: x mais 2
    1. Hadits Qauli
    Yang dimaksud dengan hadist Qauli, ialah segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi SAW. dengan kata lain hadist tersebut berupa perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai tuntutan dan petunjuk syara’, peristiwa-peristiwa dan kisah-kisah, baik yang berkaitan dengan aspek akidah, syari’ah maupun akhlaq.
    Diantara contoh Hadist Qauli adalah hadist tentang do’s Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang yang mendengar, menghafal, dan menyampaikan ilmu. Hadist tersebut berbunyi:
    نَضَّرَ اللّهُ امْراءً سَمِعَ مِنَّاحَدِيْثًا فَحَفِظَةُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ فَاِنّهُ رُبَّ حَامِلٍ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيْهٍوَرُبَّ حَامِلٍ فِقْهٍ اِ لَى مَنْ هُوَ اَفْقَهُ مِنْهُ ثَلاَ ثٌ خِصَالٍ لاَيَغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ اَبَدًا اِخْلاَ صُ الْعَمَلِ لِلّهِ وَمُنَا صَحَةُ وُلاَةِ الاْمرِ وَلُزُوْمُ الْجَمَاعةِ فَاِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيْطُ مِنْ وَرائِهِمْ (رواه احمد).

    Artinya: Semoga Allah memberi kebaikan kepada orang yang mendengarkan perkataan dariku kemudian menghafal dan menyampaikan kepada orang lain, karena banyak orang berbicara mengenai fiqih padahal ia bukan ahlinya. Ada tiga sifat yang karenanya tidak akan timbul rasa dengki dihati seorang muslim,yaitu ikhlas beramal semata-mata kepada Allah SWT, menasihati,taat, patuh kepada pihak penguasa dan seti terhadap jama’ah. Karena sesungguhnya doa mereka akan memberikan motivasi dan menjaganya) dari belakang.(HR Ahmad).
    Menurut rangkinya Hadist qauli menmempati urutan pertama dari bentuk-bentuk hadist lainnya. Urutan ini menunjukkan kualitas hadist qauli menempati kualitas pertama diats kualitas hadist fi’li dan hadist taqriri

    2. Hadits Fi’liyah
    Yang dimaksud dengan hadist fi’liyah yaitu segala yang disandarkan kepada Nabi SAW berupa perbuatannya yang sampai kepada kita. Seperti hadist tentang shalat diatas kendaraan:

    كَا نَ النّبِيُّ ص م عَلَى رَا حِلَتِهِ حَيثُ تَوجَّهَتْ بِهِ (متفق اليه)


    Artinya: Nabi SAW diatas tunggangannya, kemana saja tunggangnnya itu menghadap. (H.R Mutafaq ‘alaih, juga at-Turmudzi dan Ahmad Amir bin Rabi’ah)
    Kualitas hadist fi’li menduduki rangking kedua setelah hadist qauli. Untuk mengetahui hadist yang termasukkatagori ini, diantaranya terdapat kata-kata ka/yakunu, atau raitu/raina.

    3. Hadits taqririyah
    Yang dimaksud dengan hadist taqririyah yaitu hadist yang berupa ketetapan Nabi SAW terhadap apa yang datang atau yang dilakukan oleh para sahabat Nabi SAW membiarkan atau mendiamkan suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabatnya, tanpa memberikan penegasan, apakah beliau membenarkan atau mempersalahkannya. Sikap Nabi yang demikian itu dijadikan dasar oleh para sahabat sebagai dalil taqriri yang dapat dijadikan hujjahatau mempunyai kekuatan hukum untuk menetapkan suatu kepastian syara’.
    Diantara contoh hadist taqriri,ialah sikap rasulullah membiarkan para sahabat dalam memberikan penafsiran sabdanya tentang salat pada suatu peperangan, yang berbunyi:

    لاَ يُصَلِّيَّنَّ احَدٌ الْعَصْرَ اِلاّ فِي بَنِي قُرَيضَهَ (روهالبخرى)

    Artinya: Janganlah seorangpun shalat ashar kecuali nanti di bani Quraidhah.(H.R Bukhari)

    Sebagian sahabat memahami larangan itu berdasarkan pada hakikat perintah tersebut, sehingga mereka terlambat dalam melaksanakan shalat ashar. Sedangkan segolongan sahabat lainnya memahami perintah tersebut dengan perlunya segera menuju bani Quraidhah dan serius dalam peperangan dan perjalananya, sehingga bisa shalat ashar tepat pada waktunya. Sikap para sahabat ini dibiarkan oleh Nabi SAW tanpa ada yang disalahkan atau diingkarinya.[1]
    Contoh lainnya dapat pula dilihat , misalnya pada sebuah hadist tentang sikap Rasul SAW terhadap jawaban mu’adz bin jalal atas pertanyaan yang disampaikan kepadanya ketika akan diutus unutuk menyelesaikan perkara dengan Alqur’an, Hadist dan Ijtihadnya. Pada hadist lain disebutkan juga Rasul membiarkan para sahabat memakan daging biawak, akan tetapi Nabi sendiri tidak memakan daging tersebut dan tidak mengharamkannya.(H.R Muttafaqun ‘alaih dari ibnu umar).

    BalasHapus
  38. NAMA ; RAHMAT NURUDIN
    KELAS ; X MAIK

    BAB VII : UNSUR UNSUR HADIS

    1.SANAD
    Menurut bahasa ,sanad berarti sanndaran,yang dapat dipercayai , atau kaki bukit .
    Sedangkan menurut istilah ahli hadis sanad berarti jalan yang dapat menghubungkan
    Matan hadis kepada Nabi Muhammad saw ,Dalam hal ini juga dapat dikatakan bahwa
    Sabda nabi tersebut disampaikan oleh sahabat Anas r.a sebagai rawi pertama ,kepada
    Abu Qilabah ,kemudian Abu Qilabah sebagai rawi kedua menyampaikan kepada Ats-tsa
    Qofy , dan Ats-tsaqofy sebagai rawi ketiga menyampaikan kepada Muhammad bin al-mu
    Tsanna ,hingga sampai kepada Imam Bukhari sebagai rawi terakhir .

    2.MATAN
    Menurut bahasa , matan berarti punggunng jalan atau tanah yg keras dan tinggi ,
    Sedangkan menurut istilah para ahli hadis , matan adalah penghujung sanad , yakni sab
    Da Nabi Muhammad saw ,yg disebutkan sesudah sannad .Atau dengan kata lain matan
    Adalah ‘isi hadis itu sendiri .
    Contoh :
    Dari nama ‘Musaddad’ dan nama sesudahnya sampai ‘Abu Hurairah ‘ adalah sanad ,
    Sedangkan kalimat mulai dari Ma baiyna baiyti sampai dengan Al-hawdhi disebut matan.

    3.RAWI
    Rawi yaitu oranng yang meriwayatkan ,mnyampaikan,atau memindahkan sutu hadis
    Kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya ,atau orang yang membukukannya
    Dalam suatu kumpulan hadis ,dengan menyebutkan sanadnya .

    4.Rijal Al-Hadis
    Kata rijal adalah yang berarti kokoh ,jadi kata Rijal Al-Hadis berarti tokoh tokoh yg
    Meriwayatkan hadis , disebut juga denga Ruwatul –Hadis (rawi-rawi hadis) .Secara garis
    Besar tokoh tokoh (Rijal Al-Hadis) dari kalangan sahabat adalah :
    1.Abu Hurairah
    2.Abdullah bin Umar
    3.Anas bin Malik
    4.Aisyah binti Abi Bakar Ash-Shiddiq
    5.Abdullah bin Abbas



    Rangkaian sanad yang berderajat tinggi menjadikan kulitas suatu hadis lebih tinggi daripada
    Hadis yang rangkaian sanadnya rendah
    Para ahli hadis membagi tingkatan sanad kepada :

    1.Sanad sanad yang lebih shahih
    2.Sanad sanad yang lebih rendah
    3.Sanad anad yang lebih lemah


    1.Asahhul-Asanid
    Imam nawawi dan Ibnu shalah tidak membenarkan menilai suatu sanad hadis dengan
    Asahhul asanid , atau menilai suatu (matan) hadis dengan asahhul –hadis , segolongan Muhaddisin yang lain memperbolehkan secara mutlak . contoh asahhul –asanid yang muqayyad kepada :
    a. Sabat tertentu
    b. Penduduk kota tetentu

    2.Ahsanul-Asanid
    Hadis yang bersanad ahsanul-asanid adalah lebih rendah derajatnya daripada yang bersanad
    Asahhul-asanid. Ahsanul-asanid itu anatara lain ,bila hadis tersebut bersanad :
    A
    3.Ad’aful-Asanid
    Rangkaian sanad yang paling renndah derajatnya , disebut ad;aful-asanid atau auhal-asanid .
    Rangkaian sanad yang ad’aful-asanid anntara lain :

    Untuk menilai kualitas rawi apakah riwayatnya bisa diterima atau tidak menurut ahli hadis ,ada
    Beberapa criteria yang harus dipenuhi oleh seorang rawi (periwayat hadis) yang disepakati para ahli hadis . Kriterya-kriteria itu adalah :
    1.Islam
    2.Baligh
    3.Dabit


    BAB VIII : BENTUK MAAN HADIS

    B.PERKATAAN (QAULIYAH)
    Yang dimaksud dengan perkataan (qaul) Nabi Muhammad saw . Ialah perkataan yang pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang , seperti bidang hokum (syariat), akhlak, akidah , pendidikan ,
    Dan sebagainya

    C.PERBUATAN (FI’LIYAH)
    Perbuatan (fi’il) Nabi Muhammad saw .merupakan penjelasan praktis terhadap peraturan –
    Peraturan syariat yang belum jelas cara pelaksanaannya .

    D.TAQRIR NABI
    Arti taqrir nabi ialah keadaan beliau memdiamkan , tidak mengadakan sanggahan …..












    BalasHapus
  39. NAMA : FAUZI ZAKI NURACHMAN
    KELAS : X MAIS 1

    BAB III : FUNGSI TUJUAN, DAN KEDUDUKAN AL-QURAN

    Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia yang bertaqwa kepada-Nya, dan menjadi pedoman bagi kehidupan di dunia. Al-Quran memberikan petunjuk dalam persoalan akidah, syariah, dan akhlak. Sebagaimana Allah swt. Berfirman dalam surah An-Nahl ayat 44 yang artinya:
    “Dan kami turunkan Az-Zikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan.” (QS. An-Nahl: 44)

    Ayat-ayat tersebut, mengandung lima prinsip yang mesti ada pada seorang yang bertaqwa (muttaqin), yakni:
    1. Percaya kepada yang ghaib, yaitu kepada Allah dan para malaikat-Nya
    2. Percaya kepada wahyu yang diturunkan oleh Allah
    3. Percaya kepada adanya akhirat
    4. Mendirikan Shalat
    5. Menafkahkan sebagian rezeki, yang Allah anugerahkan kepadanya.

    Al-Qur’an juga berfungsi untuk mewujudkan islah (perbaikan) hal-ihwal manusia. Untuk itulah Allah Swt. Menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar (Amar Ma’ruf nahi munkar).

    Al-Qur’an juga sebagai sumper pokok ajaran islam, Allah Swt. Telah menjelaskan dengan firman-Nya dalam surah An-Nahl ayat 89:
    “Dan Kami turunkan Kitab(Al-Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS. An-Nahl: 89)

    Di dalam Al-Qur’an juga terdapat kisah para Nabi/Rasul beserta umatnya yang biasa mengungkapkan kebaikan seperti kepatuhan dan ketaatan umat kepada rasulnya, dan ada juga yang mengungkapkan keburukan seperti keingkaran dan kesombongan umat kepada Rasulnya. Kesemua itu merupakan pelajaran sekaligus peringatan bagi kita.



    BAB IV: POKOK-POKOK ISI AL-QUR’AN

    Pokok-pokok isi Al-Qur’an itu meliputi masalah akidah, Ibadah, Muamalah, Akhlak, Hukum, Sejarah, dan masalah dasar-dasar Sains (IImu Pengetahuan).

    Masalah Akidah adalah tentang tauhid, yang artinya kepercayaan terhadap ke-Esa-an Allah Swt.

    Masalah Ibadah, adalah bentuk pengabdian seorang hamba sebagai rasa terima kasih atas segala nikmat yang diterimanya kepada Sang Khaliq, Allah Swt.

    Masalah Muamalah, tentang tata cara hubungan manusia dengan sesamanya dalam berbagai aspek kehidupan.

    Masalah Akhlak, adalah perilaku yang baik. Seperti sabda Rasulullah Saw. yang disebutkan dalam hadis yang artinya; “Aku Diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Baihaqi)

    Masalah Hukum, Hukum disini adalah aturan Allah untuk kepentingan dan kebaikan umat manusia, Hukum dalam Al-Qur’an dibagi menjadi tiga macam:
    1. Hukum tentang Akidah/Keimanan.
    2. Hukum tentang Moral/Akhlak.
    3. Hukum tentang perbuatan manusia, seperti hukum-hukum peribadatan dan hukum-hukum muamalah.

    Masalah Sejarah, yaitu riwayat umat-umat terdahulu untuk dijadikan pelajaran bagi umat Islam sekarang. Alqur’an menjelaskan dalam surah Yusuf ayat 111 yang artinya
    “ Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. “ (QS. Yusuf: 111)

    Masalah dasar-dasar Sains, yang dimaksukan adalah Ilmu pengetahuan atau dasar-dasar Sains juga termasuk salah satu isi pokok Al-Qur’an seperti contoh dalam surah Yunus ayat 61 yang membicarakan tentang atom.

    Al-Qur’an memang bukan buku ilmu pengetahuan, tetapi banyak ayat-ayatnya yang member isyarat terhadap dasar-dasar Ilmu Pengetahuan.

    BalasHapus
  40. nama khoirul azwar
    kls mais1

    bab5 manusia dan tugasnya sebagai hamba allah dan khalifah di bumi

    A.mengamati dan menanya
    1. mengamati
    manusia diciptakan allah swt.dan diturunkan kan ke planet bumi ini untuk mengemban dua tugas yaitu tugas beribadah dah tugas sebagai kholifah .ibadah berasal dari kata kerja abada ya budu ibadah yg menurut bahasa artinya patuh,tunduk,atau merendah
    2.menanya
    buatlah masing-masing sebuah pertanyaan dari gambar di atas berkaitan dengan tugas manusia dengan menggunakan kata tanya mengapa dan bagaimana!
    B.manusia sebagai hamba allah swt.
    b.terjemahan
    'dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari saripati dari tanah kemudian kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian air mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang-belulang itu kam bungkus dengan daging kemudian kami menjadikan makhluk yang lain. mahasuci allah pencipta yang paling baik.(QS.al-muminun 12-14)
    c.penjelasan
    ayat 12 sampai ayat 14 surah al-muminun yang baru saja kita baca ini menjelaskan dalam asal-usul atau proses kejadian manusia secara fisika.tentu yang dimaksud dalam ayat ini bukan asal-usul kejadian manusia pertama (adam).makan dan minuman yang dikonsumsi manusia itu saripatinya ada yang menjadi darah ada yang menjadi daging dan ada yang menjadi sperma sehingga manusia bisa bergerak memiliki tenaga dan mempunyai keinginan atau nafsu ketika sperma laki2 bertemu dengan ovum perempuan di dalam rahim terjadi proses kejadian manusia selama 120hari seperti digambarkan oleh ketiga ayat tersebut.
    d.sari makna
    b.terjemah
    dan allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun,dan dia memberimu pendengaran ,penglihatan dan hati nurani agar kamu bersyukur .(qs.an-nahl:78)
    c.penjelasan
    ayat 78 dari surah an-nahl ini menjelaskan bahwa semua manusia di dunia ini dilahirkan dalam keadaan yang sama yaitu belum memilik pengetahuan apa pun. haya saja allah swt. memberi potensi bagi manusia agar dapat menerima ilmu pengetahuan yang ingin ia miliki potensi itu adalah pendengaran yang terdapat di telinga,penglihatan yang berada di mata kepala,dan perasan yang diletakkan di hati
    d.sari makna
    1.manusia dilahirkan dalam keadan sama tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun
    b.terjemah
    aku tidak menciptakan jn dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada ku(qs.za-zariyat:56)
    c.pemjelasan
    ayat ini menjelaskan bahwa jin dan manusia diciptakan allah swt. itu bukan tanpa tuntutan dengan kata lain allah swt menciptakan jin dan manusia itu tidak gatis.
    d.sari makna
    1. jin dan manusia diciptakan allah swt. untuk mengabdi kepada nya
    2. bentuk penganbdian (ibadah)ada yang mahdah dan ada yang gairu mahdah
    3. allah swt. hanya bisa menerima yang bisa menerima yang bai dan indah
    bab 6 definisi hadis
    b.hadis
    hadis menurut bahasa (lugah) mempunyai beberapa pengertian yaitu.
    1.jidad berarti yang baru lawannya qadim jamak dari hadis di sini hadis hudasah atau hudus
    2. qarib yang belum lama terjadi seperti dalam ungkapan
    3.khabar warta atau sesuatu yang dipercitakan dan dipindahkan dari seseorang kapala orang lain
    hadis yang bermakna khabar ini diambil dari kata hadadasa,yuhaddisu tahdis yang bermakna riwayat atau khabar mengambarkan maka jaka ada ungkapan
    a. hadis menurut pengertian ahli hadis dibagi dua yaitu pengertian hadis yang terbatas dan pengertian hadis yang luas
    b.segala perkataan perbuatan dan petetapan nabi yang bersangkutan dengan hukum.
    c.sunah
    sunah menurut bahasa adalah jalan yang ditempuh baik itu terpuji atau tidak terpuji

    BalasHapus
  41. NAMA : ISWANDI SUPARDIONO
    KELAS : X MAIS 1
    --- RINGKASAN BAB V :
    MANUSIA DAN TUGASNYA SEBAGAI HAMBA ALLAH DAN KHALIFAH DI BUMI
    A.MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH s.w.t
    1.Surah Al-mu’minun : 12-14
    “Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) . kemudian air mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging , dan segumpal daging itu kami jadikan tulang berulang, lalu tulang berulang itu kami bungkus dengan daging ,kemudian menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain . maha suci allah pencipta yang paling baik”(QS.Al-mu’minun:12-14)
    2.Surah An-nahl:78
    “Dan allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun,dan dia memberimu pendengaran ,penglihatan,dan hati nurani , agar kamu bersyukur”(QS.An-nahl:78)
    3.Surah Az-zariyat:56
    “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku (QS.Az-zariyat:56)
    B.MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI
    1.Surah Al-baqarah:30
    “Dan (ingatlah) ketika tuhan mu berfirman kepada para malaikat .”aku hendak menjadikan khalifah di bumi “ mereka berkata “apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana,sedangkan kami bertasbih memujimu dan mensucikan namamu ?”dia berfirman “sungguh, aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui “.”(QS.Al-baqarah:30)






    --- RINGKASAN BAB VI
    DEFINISI HADIST
    A.Hadist
    Hadist menurut bahasa (lughah) mempunyai beberapa pengertian , yaitu:
    -jadid berarti yang baru,lawanya qadim(yang lama)
    -qarib (yang dekat)
    -khabar(warta)
    Hadist menurut istilah adalah:
    a.hadist yang terbatas
    “Iyalah sesuatu yang disandarkan kepada nabi muhammad s.a.w baik berupa perkataan,perbuatan,pernyataan(taqrir),dan sebagainya”
    b.hadist menurut ahli usul
    “segala perkataan,perbuatan,dan ketetapan nabi yang bersangkutan dengan hukum”
    B.Sunnah
    Sunnah menurut bahasa adalah” jalan yang di tempuh .baik itu terpuji maupun tidak terpuji”
    Sunnah menurut istilah ialah “segala sesuatu yang dinukilkan dari nabi muhammad s.a.w
    Baik berupa perkataan,perbuatan,maupun berupa taqrir,pengajaran,sifat,kelakuan,perjalanan hidup.
    Baik yang terjadi sebelum nabi diutus menjadi rosul maupun sesudahnya”lawan dari sunnah dalam pengertian tadi bid’ah.
    Inilah yang di maksud oleh hadist :
    “berpeganglah kamu erat-erat dengan sunnah ku dan sunnah khulafaurasyidin setelah aku”.
    C.khabar dan asar
    Khabar menurut bahasa adalah “warta berita yg disampaikan dari seseorang kepada orang lain”
    Sedangkan khabar menurut istilah adalah “segala bentuk berita , baik yang datang dari nabi ,sahabat nabi,maupun dari tabi’in”
    Asar menurut bahasa ialah “bekas atau dampak sesuatu”
    Asar menurut istilah adalah “sama dengan khabar dan hadist”
    D.Sejarah penulisan hadist
    1. pada masa nabi Muhammad s.a.w
    Hadist tersiar bersamaan dengan dakwah islam yang dengan gigih disampaikan oleh nabi s.a.w hadist-hadist nabi itu tersebar melalui :
    a.nabi secara langsung
    b.majelis-majelis nabi
    c.sahabat nabi
    d.istri-istri nabi
    e.kaum muslimin
    f.utusan-utusan nabi
    g.bai’at-baiat nabi
    2.hadist pada masa khulafaurrasyidin
    Pada masa khulafaurrasyidin dilakukan dgn cermat dan sangat hati-hati , khususnya pada masa khalifah abu bakar ash-siddiq dan khalifah ummar bin khattab .
    Adapun cara-cara para sahabat nabi meriwayatkan hadis ada 2 yaitu :
    a.adakalanya dengan lafal asli yaitu dengan lafal hadist nabi s.a.w
    b.adakalanya dengan makna
    3.Hadist pada masa pembukuan
    Sampai akhir abad pertama hijriyah , hadist belum sibukukan secara resmi .
    Diantara factor-faktor pembukuan hadist ialah :
    a.tidak ada lagi kekhawatiran tercampurnya hadist dengan al-qur’an
    b.kekhawatiran beralih menjadi kekhawatiran lenyapnya hadist
    c. semakin marak pemalsuan hadist
    d.semakin luasnya wilayah islam
    4.Hadist pada masa pentakhrijan
    Masa pentakhrijan adalah pada abad ke-7 hijriyah atau setelah itu . karena pada abad ke-7 hijriyah pusat pemerintah islam telah berpindah ke mesir dan india setelah Baghdad dihancurkan oleh hulagu khan

    BalasHapus
  42. Nama : IZHAR FAHNIZAR
    Kelas : 10 MAIS 1

    RINGKASAN BAB 5: MANUSIA DAN TUGASNYA SEBAGAI HAMBA ALLAH DAN KHALIFAH DIBUMI
    -Manusia diciptakan Allah swt. dan diturunkan ke planet bumi ini untuk mengemban dua tugas yaitu tugas beribadah dan tugas sebagai khalifah.
    - Manusia diciptakan dari saripati tanah, karena semua yg dikonsumsi manusia berupa makanan pokok, daging, ikan, sayuran, buah-buahan dan bermacam minuman asalnya dari tanah.
    -Proses terciptanya bentuk fisik manusia dalam rahim seorang wanita, dari mulai bertemunya sperma laki-laki dan wanita dalam rahim berlangsung selama 120 hari.
    -Allah swt. menciptakan jin dan manusia itu tidak gratis, tetapi mereka diberi tanggung jawab sebagai yang diciptakan (makhluk) untuk berterima kasih kepada yang menciptakan yaitu Allah swt. dalam bentuk pengabdian yang tulus.
    -Pengabdian kepada Allah swt. bisa berupa ritual-ritual khusus yang ditujukan kepada Allah swt. semata (ibadah mahdah) dan bisa dalam bentuk muamalah atau tata pergaulan dengan makhluk yang lain yang disebut dengan ibadah gairu mahdah.
    -Tugas pokok manusia yang kedua yaitu ia diciptakan sebagai khalifah Allah di muka bumi. Manusia diberi tugas untuk mengatur dan mengolah bumi guna diperoleh manfaatnya bagi kehidupan manusia itu sendiri secara berkelanjutan.
    -Manusia dalam menjalankan tugasnya harus memperhatikan kehendak yang memberi tugas yaitu Allah swt.


    RINGKASAN BAB 6 : DEFINISI HADIS
    -Hadis menurut pengertian ahli hadis dibagi dua, yaitu pengertian hadis yg terbatas dan yang luas.
    #Pengertian yg terbatas adalah:
    “Sesuatu yg disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir), dan yg sebagainya.”
    -Hadis dengan pengertian yang luas, tidak hanya yg disandarkan kepada Nabi Muhammad, tetapi juga mencakup perkataan, perbuatan, atau taqrir yg disandarkan kepada para sahabat atau tabi’in.
    -Sunah menurut bahasa adalah jalan yg ditempuh, baik itu terpuji atau tidak.
    -Sunah menurut istilah ahli hadis ialah “segala yg dinukilkan dari Nabi Muhammad saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup, baik yg terjadi sebelum Nabi Muhammad saw. Diutus menjadi rasul maupun sesudahnya”.
    -Asar menurut istilah mayoritas ahli hadis “sama dengan khabar dan hadis”.
    -Penulisan hadis baru mulai dilakukan ketika kaum muslimin sudah bisa menghayati Al-Qur’an dan dapat membedakan antara Al-Qur’an dan hadis Nabi.
    -Periwayatan hadis Nabi saw. Pada masa khulafaurrasyidin dilakukan dengan sangat cermat dan hati-hati. Khususnya pada masa khalifah Abu Bakar As-Siddiq dan Khalifah Umar bin Khattab.

    BalasHapus
  43. NAMA : HADDAD ALWI
    KELAS : X MAIS 1


    BAB V : Manusia dan Tugasnya Sebagai Hamba Alah dan Khalifah di Bumi

    Manusia diciptakan sebagai hamba Allah swt. Seperti yg tercantum di dalam Al-Qur’an dalam Surah Al-Mu’minun: 12-14

                •                      
    Yang Artinya :
    “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al-Mu’minun: 12-14)

    Manusia diciptakan dari saripati tanah, maksudnya proses kejadian manusia itu berasal dari saripati tanah yang menghasilkan berbagai jenis makanan yang kemudia dikonsumsi oleh manusia.

    Sari Makna :
    - Semua manusia diciptakan dari materi yang sama, yaitu diciptakan dari saripati tanah setelah melalui proses sesuai dengan sunnatullah. Proses terciptanya bentuk fisik manusia dalam Rahim seorang wanita dari mulai bertemunya sperma laki-laki dan ovum wanita dalam Rahim berlangsung selama 120 hari.

    Manusia sebagai Khalifah di muka bumi ini, seperti dalam Firman Allah swt. Alam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah; 30

                         •         
    Yang Artinya :
    “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."”

    Sari Makna:
    - Manusia ditunjuk Allah swt. Sebagai makhluk yang layak menjadi pengatur bumi. Karena, sesuai dengan tabiatnya yaitu diberi kewenangan untuk memilih dan mengatur sendiri.


    BAB VI : DEFINISI HADIS

    Hadis menurut pengertian ahli hadis dibagi 2, yaitu pengertian hadis yang terbatas dan pengertian hadis yang luas.

    Pengertian yang terbatas adalah ; “Sesuatu yg disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, dan yang sebagainya.

    Sedangkan, yang luas adalah, tidak hanya yg disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., tetapi juga mencakup perkataan, perbuatan, yang disandarkan kepada para sahabat atau tabi’in.

    Sunah menurut bahasa adalah jalan yg ditempuh, baik itu terpuji atau tidak terpuji.

    Asar menurut istilah mayoritas ahli hadis “sama dengan khabar dan hadis.”

    Sejarah penulisan hadis dibagi kepada periode. Periode pertama, pada Masa Nabi Muhammad saw., pada periode kedua, ialah pada Masa Khulafaurrasyidin, berikutnya pada periode ketiga adalah pada Masa Pembukuan, dan yang terakhir periode keempat adalah pada Masa Pentakhrijan Hadis.

    Mentakhrij hadis dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain berdasarkan lafal (takhrij al-hadis bi al-alfaz) dan berdasarkan topik (takhrij al-hadis bi al-maudu)

    BalasHapus
  44. BAB:VII Unsur-unsur hadis
    "pengertian SANAD,MATAM,RAWI,DAN RIJAL AL-HADIS"
    1.)SANAD
    Sanad menurut bahasa adalah sandaran,yang dapat dipercayai atas kaki bukit.sedangkan istilah ahli hadis kepada nabi muhammad saw.
    2.)MATAM
    Matam menurut bahasa adalahpunggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi.sedangkan istilah para hadis,matam adalah penghujung sanad,yakni sabda nabi muhammad saw.
    3.)RAWI
    Rawi yaitu orang yang meriwatkan,menyampaikan atau memindahkansuatu hadis kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya,atau orang yang meembukukannya dalm suatu kumpulan hadis dengan menyebutkan sanadnya.
    4.)RIJAL AL-HADIS
    Kata rijal al-hadis adalah bentuk jamak daari kata "rajul"yg berarti tokoh.jadi rijal al-hadis brarti tokoh-tokoh yang meriwayatkan hadis,disebut juga dengan"RUWATUL-HADIS(rawi-rawi hadis).

    suatu hadis bisa sampai kepada kita melalui sanad-sanad.setiap sanad bertemu dengan rawi yang di jadikan sandaran menyampaika berita,seehingga seeluruh sanad itu merupakan suatu rangkaiian.
    tinggi,sedang,atau rendahnya derajat suatu sanad,tergantung perbedaan kedabitan(daya ingat)dan keadilan rawi yang di jadikan sanadnya.
    kualitas matan bisa teliti dari kandungannya matam itu sendiri,apa isi kandungannya matam itu bertentangandenga al-qur'an atau tidak,tahu bertentangan dengan fakta sejarah atau tidak.
    periwayatkan hadis dengan makna itu bisa,karena perawi hadis sudah tidak ingat betul kata-kata atau lafal -lafal yang di ucapkan oleh rasulullah saw.di samping yang di perlukan perawi perawi pada saat itu hanya isi sandarannya hadisya bukan lafal dan readasiknya.
    sistem meriwayatkan hadis dengan maknanya saja,tidak di larang oleh rasulullah saw.berbeda dengan al-qur;an,susunan bahasa dan maknya sedikit pun tidak boleh di rubah,meskipun tidak boleh di rubah,meski hanya dengan mengganti kata yang sinomin (muradif)dan tidak merubah arti.

    BAB:XI AL-KUTUB,AL-MU'TABARAH DALAM HADIS (PENGAYAAN)
    sejan berumur kurang lebih 10 tahun,imam bukhari sudah mempunyaiperhatian dalam ilmuanhadis,bahkan mempunyai hafalan hadis yang tidak sedikit jumlahnya.
    imam bukhari tidak memperoleh hadis dari beberapa hadis dari beberapa hafiz,antara lain mawy bin ibrahim,abdullah,bin utssman al-marwazy ,abdullah bn musa al-abbasy ,abu asyimas-syabany dan muhammad bin abdullah al-anshory karya imam bukhari yang paling populer adalah al-jami as-sahih imam muslim rahimullah,adalh salah seorang muhadisin yang hafis dan terkenal sebagai ulama yang gemar berpergian mencari hadis.Ibnu Hajar di kenal sebagai salah seorang ulama hadis,sejewaran,dn ahli fikih mazhah syafi'i,karena ilmiahnya terutama dalam bidang ilmu hadismisalnya:fath al bari fisyah al bukhari(al hasan tentang hadis2 riwayat al bukhari)kitab bulug almaram adalah orang slah satu karya ibnu hajar yg pling populer dan bnyak yg di pakai seorng islam trutama Indonesia

    BalasHapus
  45. Al-Qur'an Hadist Adalah Yang Mempelajari Ilmu Ilmu Tentang Isi Al-Qur'an Bagaimana Kita Bisa Mengatahui tentang sejarah Al-Qur'an .
    Contohnya : Al-Qur'an Diturunkan Dengan Secara Berangsur Angsur Dan Nabi Muhammad Saw Berdaqwa Di depan Para Umat Umatnya

    BalasHapus