Pages

Sabtu, 05 September 2015

Visitasi Akreditasi MA. Attaqwa Pusat Putra TP. 2015/2016

Visitasi Akreditasi MA. Attaqwa Pusat Putra

Visitasi adalah kunjungan ke sekolah/madrasah yang dilakukan oleh asesor untuk melakukan klarifikasi, verifikasi, dan validasi data serta informasi yang telah disampaikan oleh sekolah/madrasah melalui pengisian instrumen akreditasi

Prinsip-prinsip yang telah dipenuhi dalam Visitasi Akreditasi MA. Attaqwa Pusat Putra.

Dibawah managemen Ketua Akreditasi MA. Attaqwa Pusat Putra sebut saja Abd. Muiz Muhasyim, M.Pd selaku W.K. Bid. Kurikulum mengajak para Panitia yang tergabung dalam 8 standar Akreditasi Madrasah. Mengembangkan dan mengarahkan para Panitia untuk bekerja dalam mempersiapkan visitasi akreditasi melalui prinsip-prinsip sebagai berikut:

Efektif: mampu menjaring informasi yang akurat dan valid sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat bagi para panitia yang tergabung dalam 8 standar akreditasi.

Efisien: dibatasi pada hal-hal yang pokok saja, namun cukup memberikan gambaran yang utuh dan terfokus pada substansi yang telah ditetapkan oleh Ketua dengan adanya kontrak kerja dan target pencapaian kinerja Panitia.

Objektif: Berdasarkan kenyataan pada sejumlah indikator yang dapat diamati di MA. Attaqwa Pusat Putra. Hal ini dilakukan oleh Ketua untuk selanjutnya didiskusikan kepada para Panitia. Penugasan dalam kontrak kerja yang telah disepakati akan diuji materi oleh Ketua Panitia.

Mandiri: mendorong para Panitia dalam 8 standar akreditasi MA. Attaqwa Pusat Putra untuk melakukan pengisian instrumen akreditasi secara akurat sebagai salah satu fungsi pokok manajemen penyelenggaraan madrasah dalam rangka pemberdayaan MA. Attaqwa Pusat Putra.

Sabtu, 22 Agustus 2015

MA. Attaqwa Pusat Putra Pembelajaran di Kelas dalam Pendekatan Scientifik

MA. Attaqwa Pusat Putra
Konsep Pendekatan Scientific dalam Kurikulum 2013

Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013), guru salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.

Kriteria PendekatanScientific
(Pendekatan Ilmiah)

Lalu bagaimanakah kriteria sebuah pendekatan pembelajaran sehingga dapat dikatakan sebagai pendekatan ilmiah atau pendekatanscientific? Berikut ini tujuah (7) kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scientific, yaitu:
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Langkah-Langkah Pembelajaran pada Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)

Pendekatan scientific dan 3 ranah yang disentuhProses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan diagram berikut.

Adapun penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”

Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik  (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran scientificmeliputi:
Langkah-langkah pendekatan scientific
Pada tulisan berikutnya, kita akan lebih dalam mengupas pendekatan scientific ini, jadi silakan tunggu artikel selanjutnya.
Download Presentasi Power Point mengenai Pendekatan Scientific dalam Implementasi Kurikulum 2013 
Informasi lainnya tentang implementasi kurikulum 2013 yang dapat anda baca, yaitu:

Cara Download Ebook Pelajaran Kurikulum 2013Beberapa PerMen (Peraturan Menteri) Pendidikan dan Kebudayaan Terkait Kurikulum 2013 Cek Daftar Sekolah Tempat Implementasi Kurikulum 2013 Download Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK dan MAK Download Kurikulum 2013 untuk SMA/MADownload Kurikulum 2013 untuk SMP/MTsDownload Kurikulum 2013 untuk  SD/MI Fakta-Fakta Seputar Kurikulum 2013Demikian informasi terbaru terkait pelatihan dan implementasi kurikulum 2013 yaitu tentang pendekatan scientific dalam penerapan kurikulum 2013 dari blog penelitian tindakan kelas. Semoga bermanfaat.

Selasa, 30 Juni 2015

Pondok Pesantren Attaqwa Putra pada Kegiatan KBM Ramadhan 1436 H/2015 M

Pondok Pesantren Attaqwa Putra pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah mewajibkan para santrinya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada bulan ramadhan. Kegiatan ramadhan ini menjadi rutinitas tahunan yang tidak pernah ditinggalkan, baik bagi Dewan Guru dan para santri untuk mendalami ilmu agama (liyattafaqqohu fid-din).

Pada tahun pelajaran 2014/2015 di akhir semester II tahun 2015 M/1436 H kegiatan ramadhan dibuka pada hari Kamis, 14 Mei 2015/01 Ramadhan 1436 H. s/d Ahad, 24 Mei 2015/10 Ramadhan 1436 H selama 10 hari kegiatan ini nerlangsunh. Sesuai amanat dari Pimpinan Umum Pondok Pesantren Attaqwa Putra Abuya K.H. Nurul Anwar, Lc bahwa kegiatan pembelajaran pada bulan ramadhan difokuskan pada liyattafaq-qohu fid-dien untuk mendalami ilmu-ilmu agama.

Orientasi dari amanat tersebut, diaplikasikan oleh masing-masing kurikulum pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (ustadz Dadang Hawari, M.Pd) dan Madrasah Aliyah (ustadz Abd. Muiz Muhasyim, M.Pd) pada muatan kurikulum pondok. Kurikulum pondok inilah yang mewarnai kegiatan ramadhan. Kegiatan pembelajaran terasa kental dengan suasana kepondokannya, dimana para santri mengawali kegiatan pembelajaran pada pukul 8.30 WIB untuk masuk ke kelas masing-masing dengan seragam bersarung, berkokoh pondok, dan berpeci putih.

Selepas jam pertama, tepatnya pukul 10.15 - 10.40 WIB semua santri beristirahat dengan menuju Masjid untuk melaksanakan sholat Dhuha berjamaah. Setelah melaksanakan sholat Dhuha berjamaah, para santri kembali ke kelas untuk memasuki jam kedua sampai pukul 12.00 WIB dan diakhiri dengan kumandang adzan Dzuhur dimana para santri diwajibkan kembali untuk menuju masjid guna melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah. Setelah melaksanakan sholat berjamaah, para santri dibolehkan untuk kembali ke asrama bagi anak mukim dan kembali ke rumah masing-masing untuk anaknyangvtidak mukim.

Kegiatan proses belajar mengajar belum selesai sampai disitu, para santri masih harus mengikuti proses pembelajaran sore hari. Kegiatan sore ini dilaksanaan selepas sholat Asar berjamaah dan dilaksanakan di dalam kelas.

Jumat, 22 Mei 2015

Aktifitas apa Aktivitas

Aktivitas atau Aktifitas

Bentuk aktivitas dan aktifitas tidak akan tampak perbedaannya bila dilafalkan. Namun, bila kedua bentuk tersebut terdapat dalam tulisan , kita akan dapat melihat perbedaannya. Bentuk aktivitas ditulis dengan menggunakan huruf "v", sedangkan aktifitas menggunakan huruf "f". Sebagai penutur bahasa yang cermat, tentu saja kita akan bertanya manakah di antara kedua bentuk tersebut yang benar. Untuk menjawab pertanyaan itu, kita harus mengingat kembali kaidah tentang penyerapan kata asing. Dalam bahasa Indonesia kata asing diserap dalam bentuk kata dasar ataupun kata berimbuhan. Imbuhan asing, seperti akhiran–ization dan –ity, tidak diserap secara lepas dari kata dasarnya. Dengan kata lain, imbuhan asing diserap bersama kata dasarnya. Berikut ini contohnya. Kata active diserap menjadi aktif, sedangkan kata berimbuhan activity diserap menjadi aktivitas. Sesuai dengan kaidah, kata yang berakhiran –ity diserap menjadi –itas, seperti university dan reality menjadi universitas dan realitas. Mengapa timbul bentuk aktifitas? Bentuk ini timbul karena sebagian orang beranggapan bahwa kata aktifitas berasal dari kata dasar aktif diberi akhiran –itas. Padahal, akhiran –itas tidak diserap ke dalam bahasa Indonesia. Jadi, bentuk yang benar adalah aktivitas. Tipe yang sama dapat kita jumpai pada kata efektif dan efektivitas

Selasa, 19 Mei 2015

Dauroh Kelas XII Aliyah Pondok Pesantren Attaqwa Putra

Kegiatan Dauroh baru muncul di Pon-Pes. Attaqwa Putra pada tahun 2004, tepatnya tahun pelajaran 2003/2004. Dauroh (pembekalan) adalah kegiatan akhir tahun bagi anak-anak kelas III Aliyah, jika pada umumnya di setiap Sekolah mengadakan acara perpisahan bagi para Siswa/i dengan berlibur/tour ketempat rekreasi baik luar kota atau luar daerah. Lain dengan kegiatan ini (dauroh), para Santri kelas III Aliyah diajak bukan hanya untuk berekreasi/santai, akan tetapi kegiatan ini dikemas untuk membekali mereka dengan pandangan pengetahuan sesuai khittoh dari al-Maghfurlah wal Mujahid fi Sabilillah as-Syaik K.H. Noer Alie. Pandangan ubudiyah, kemasyarakatan, dan wawasan berpikir luas untuk bekal mereka menghadapi dunia kuliah atau kehidupan sebenarnya di lingkungan mereka tinggal.

Menarik untuk dilihat, pembekalan bagi para Santri diundang juga para alumni Attaqwa Putra yang sudah sukses dalam segi pendidikan di dalam/luar negeri atau bahkan pada ranah politik. Alumni diundang untuk memberikan motivasi, menanamkan jiwa juang K.H. Noer Alie bahwa semua Santri Attaqwa bisa sukses, bisa hidup dimana kaki dipijak, bisa mengamalkan ilmu dimana dia tinggal.

Sudah tidak terasa, dari perjalanan awal kegiatan Dauroh sudah berusia 11 tahun. Setiap tahunnya kegiatan ini dievaluasi untuk menjadi lebih baik lagi, memang awal mulanya kegiatan ini selalu menyewa Villa di daerah Puncak. Namun pada tahun 2015 ini, Dauroh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan ini diadakan di Hotel Bukit Indah, tepatnya Jl. Raya Ciloto 116 Puncak, Cianjur 43255 Jawa-Barat.

Rabu, 06 Mei 2015

Monolog Drama

Istilah istilah penting dalam drama
Istilah - Istilah Penting Dalam Drama

Dalam membicarakan drama banyak kita jumpai istilah yang erat hubungannya dengan pementasan drama, antara lain sebagai berikut.

1. Babak
Babak merupakan bagian dari lakon drama. Satu lakon drama mungkin saja terdiri dari satu, dua, atau tiga babak. Mungkin juga lebih. Dalam pementasan, batas antara babak satu dan babak lain ditandai dengan turunnya layar, atau lampu penerang panggung dimatikan sejenak. Bila lampu itu dinyalakan kembali atau layar ditutup kembali, biasanya ada perubahan penataan panggung yang menggambarkan setting yang berbeda. Baik setting tempat, waktu, maupun suasana terjadinya suatu peristiwa.

2. Adegan
Adegan adalah bagian dari babak. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana yang merupakan bagian dari rangkaian suasana-suasana dalam babak. Setiap kali terjadi penggantian adegan tidak selalu diikuti dengan penggantian setting.

3. Prolog
Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog memainkan peran yang besar dalam menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakon (cerita) yang akan disajikan. Itulah sebahnya, prolog sering berisi sinopsis lakon, perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, serta konflik-konflik yang akan terjadi di panggung.

4. Epilog
Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Isinya, biasanya berupa kesimpulan atau ajaran yang bisa diambill dari tontonan drama yang baru saja disajikan.

5. Dialog
Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memainkan peran yang amat penting karena menjadi pengarah lakon drama. Artinya, jalannya cerita drama itu diketahui oleh penonton lewat dialog para pemainnya. Agar dialog itu tidak hambar, pengucapannya harus disertai penjiwaan emosional. Selain itu, pelafalannya harus jelas dan cukup keras sehingga dapat didengar semua penonton. Seorang pemain yang berbisik, misalnya, harus diupayakan agar bisikannya tetap dapat didengarkan para penonton.

6. Monolog
Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Apa yang diucapkan itu tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin ungkapan rasa senang, rencana yang akan dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, dan lain-lain.

7. Mimik
Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah (air muka) untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain. Ekspresi wajah pemain yang sedang sedih tentu saja berbeda dengan ketika sedang marah.

8. Pantomim
Pantomim adalah ekspresi gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.

9. Pantomimik
Pantomimik adalah perpaduan ekspresi gerak-gerik wajah dan gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.

10. Gestur
Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan, kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya yang dilakukan pemain.

11.Bloking
Bloking adalah aturan berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar penampilan pemain tidak menjemukan.

12. Gait
Gait berbeda dengan bloking karena gait diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak pemain.

13. Akting
Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang dimainkannya. Bila gerakan-gerakan itu terlalu banyak, dinamakan over akting (laku lajak).

14. Aktor
Aktor adalah orang yang melakukan akting, yaitu pemain drama. Pengertian aktor bisa menjangkau pemain pria dan wanita, khusus pemain wanita disebut aktris.

15. Improvisasi
Improvisasi adalah gerakan-gerakan atau ucapan-ucapan penyeimbang untuk lebih menghidupkan pemeranan.

16. ilustrasi
Ilustrasi adalah iringan bunyi-bunyian untuk memperkuat suasana yang sedang digambarkan. Sering juga istilah ilustrasi ini diganti musik pengiring.

17. Kontemporer
Kontemporer adalah lakon atau naskah serba bebas yang tidak terikat aturan atau kelaziman.

18. Kostum
Kostum adalah pakaian para pemain yang dikenakannya pada saat memerankan tokoh cerita di panggung.

19. Skenario
Skenario adalah susunan garis-garis besar lakon drama yang akan diperagakan para pemain.

20. Panggung
Panggung adalah tempat para aktor memainkan drama. Biasanya dibuat lebih tinggi daripada tempat duduk penonton agar penonton yang duduk paling belakang pun dapat menyaksikan apa yang diperagakan aktor di panggung.

21. Layar
Layar adalah kain penutup panggung bagian depan yang dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan. Tidak semua panggung dilengkapi layar.

22. Skeneri
Skeneri adalah dekorasi yang mendukung dan menguatkan suasana permainan.

23. Backdrop
Backdrop adalah layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun-naikkan dan membentuk latar belakang panggung.

24. Sutradara
Sutradara adalah orang yang mengatur dan memimpin dalam sebuah permainan.

Senin, 04 Mei 2015

Ujian Akhir XII Aliyah Pondok Pesantren Attaqwa Putra

Pondok Pesantren Attaqwa Putra yang memiliki satuan pendidikan setingkat MTs/SMP dan MA/SMA memiliki dua Kurikulum, pada tatanan pelaksanaannya, kedua tatanan Kurikulum tersebut berjalan secara gredual. Sehingga nantinya para Santri akan memperoleh dua Ijazah secara resmi: 1). Syahadah Pondok; 2). Ijazah Negeri dari Depag.

Jika Ijazah Negeri Depag bisa didapat dua kali dalam 6 tahun pembelajaran, yakni ketika lulus pada satuan pendidikan MTs dan ketika lulus pada satuan pendidikan MA. Namun lain halnya dengan Syahadah, para Santri baru bisa mendapatinya setelah mereka lulus pada satuan pendidikan Aliyah. Jika ada Santri yang hanya menamatkan sekolahnya pada tingkatan MTs dan tidak melanjutkan Tiga tahun ke jenjang Aliyah, tidak bisa mendapatkan Ijazah Pondok Pesantren Attaqwa Putra.

Berbicara Syahadah, pada muatan Kurikulum Pondok yang nantinya akan diujikan pada Ujian Akhir XII Aliyah meliputi pelajaran:
1. Ilmu Tauhid
2. Fiqih
3. Nahwu
4. Shorof
5. Bhs. Arab
6. Akhlak
7. Ushul Fiqh
8. Tafsir
9. Ilmu Tafsir
10. Hadits/Tahfidzul Hadits
11. Ilmu Hadits
12. Balaghoh
13. Ilmu Mantiq
14. Faroid
15. Ma'hadiyah
16. Tahsin al-Qur'an
17. Tahfidz al-Qur'an
Muatan pelajaran tersebut semuanya menggunakan bahasa arab. Pembekalan pembelajaran inilah yang membedakan Aliyah Attaqwa Putra dengan Aliyah pada umumnya.

Pembelajaran tersebut untuk kelas XII Aliyah pada tahun pelajaran 2014/2015 diujikan pada dua kategori yang berbeda. Yakni Ujian Syafahi dan Tahriri. Pelaksanaan Ujian Syafahi diadakan pada hari Senin - Rabu, 25 - 27 Mei 2015 dan dilanjut pada Ujian Tahriri hari Kamis - Sabtu, 28 - 30 Mei 2015.

Jika nantinya setelah pelaksanaan ujian baik Syafahi dan Tahriri para Siswa tidak memenuhi nilai yang ditetapkan oleh Pondok Pesantren Attaqwa Putra, maka mereka tidak berhak mendapatkan Syahadah Pondok.