Allahu Akbar... 3 x
Ketika lantunan takbir diucapkan oleh Khotib, gemuruh bahna takbir jamaah terdengar dengan nada merdu penuh kesya'duan menutupi atmosfir di lingkungan warga Dewan Masjid Attaqwa. Shaf-shaf ruang dalam masjid, dan area depan plaza masjid, hingga ruas-ruas jalan raya, dipenuhi jamaah yang hendak melaksanakan sholat Idul Adha.
Kesya'duan dan khusu' mengikuti khutbah pecah seketika, tatkala suara sedu-sedan Khotib sayup terdengar. Abuya Kiyai Nurul Anwar sampai menitikan air mata, ketika menceritakan kisah Nabi Ibrohim dengan anaknya Nabi Ismail untuk berqurban mengharap keridhoan Allah SWT. Allahu Akbar... 3 x
Senin, 12 September 2016 bertindak sebagai imam sholat K.H. Muhammad Amin Noer, MA dan bertindak sebagai Khotib K.H. Nurul Anwar, Lc., Penulis ingin berbagi sedikit ringkasan isi khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh Abuya KH. Nurul Anwar, Lc.
Suara lantang menyeruak dalam baris kata penuh makna, dalam baris kalimat penuh khidmat, diucapkan Abuya Kiyai Nur "sebelum islam menjadi rohmatan lil aalamin maka islam harus menjadi rohmatan linafsihi, rohmatan li ahlihi, rohmatan li qoroobatihi, dan Islam menjadi rohmatan lil muslimin" (Abuya berseru dalam khutbahnya). Seruan isi khutbah ini, mengajak para kaum Muslimin dan Muslimat untuk bisa menjadi rahmah bagi semua dalam aplikasi berqurban di hari raya Idul Adha tahun 1437 H ini.
Semangat berqurban di hari raya Idul Adha, merupakan apresiasi rasa syukur kita kepada Allah SWT., atas semua nikmat yang telah kita rasakan, atas semua karunia yang kita dapat. Karena itu wajib kita mensyukurinya. Rasa syukur bisa diwujudkan dengan "syukur bil qolby, syukur bil lisan, dan syukur bil amali." (Abuya berpesan dalam khutbahnya).
Bersyukurlah dengan semua yang kita miliki saat ini, jangan pernah mengeluh atau merasa iri dengan orang lain. Sifat iri hati, dengki dan saling mendendam inilah yang banyak terjadi di lingkungan masyarakat kita saat ini. Kita lihat banyaknya perpecahan, saling perang dan membunuh "al-qaatil wal maqtul fin naar" (tegas Abuya). Maksudnya adalah sesama muslim yang membunuh dan terbunuh masuk neraka. "Mengapa? Sebab orang yg terbunuh pun niat membunuh saudaranya, hanya saja ia kalah hingga terbunuh". (Abuya Kiyai Nur menjelaskan dalam khutbahnya).
Semoga di hari raya Idul Adha tahun 1437 H/2016 M ini, kita semua bisa meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah, dan menjahui rasa iri hati yang menimbulkan perpecahan diantara kita.
Takbir " Allahu Akbar... 3 x"
0 komentar:
Posting Komentar