Pages

Rabu, 14 September 2016

Membumikan STAI-Attaqwa Bekasi

Membumikan STAI-Attaqwa Bekasi, mengapa Punulis ingin menyampaikan judul tulisan tersebut? Mendengar nama STAI-Attaqwa (baca: STAIA), penulis sadar betul ruh dan rel yang ingin dicapai oleh STAIA. Sebagai alumni yang mengantarkan penulis membuka banyak gerbang pendidik dan kependidikan, di STAIA kami dibina dan dibekali kunci menjadi pendidik yang sesuai dengan rol model pendidikan masa depan. Kenapa harus dibumikan? Penulis ingin mengajak para alumni untuk sedikit memahami judul diatas. Membumikan biasanya mempunyai makna menyatukan dan atau mengintegrasikan sesuatu untuk diketahui dan dipahami banyak orang. Dari sinilah Penulis mengajak para alumni STAI-Attaqwa Bekasi untuk menyatukan ide-idenya untuk almamater tercinta.

Sedikit penulis ingin bercerita dimasa kuliah dahulu. Mengawali kuliah di tahun 2004, penulis pertama kalinya bertemu dengan Puket III Bid. Kemahasiswaan yang kini Beliau menjadi ketua STAIA (K.H. M.Abid Marzuki, M.Ed). Waktu itu, sejak menjadi mahasiswa penulis pernah menjabat Ketua BEM. STAIA selama dua periode (2005/2006 s/d 2006/2007), penuh kesan dan sangat menginspirasi pertemuan pertama itu. Beliau dengan gaya bicaranya yang membangkitkan motivasi dan sangat menginspirasi teman-teman mahasiswa, menjadi dosen pavorit bagi penulis dan rekan-rekan BEM. STAIA.

Beliaulah yang selalu mendukung setiap kinerja BEM, bagaimana tidak. Ketika BEM benar-benar butuh dukungan moril dan materil, Beliau selalu berada dalam garda utama, sampai-sampai kita para pengurus BEM diundang ke rumah beliau untuk merumuskan agenda kegiatan kemahasiswaan. Sungguh bersahaja, dermawan dan sekali lagi sangat menginspirasi. Masih ingat di benak penulis, ketika kami dari BEM mengusulkan program Beasiswa subsidi silang bagi para Mahasiswa, memang program ini dibilang gila pada tahun itu (2007), banyak diragukan oleh para Dosen bahkan Ketua STAIA kala itu, tapi apa? Kami dan para Mahasiswa diundang kedua kalinya di teras belakang rumah Beliau. Obrolan penuh keakraban, sarat mengandung ide-ide brilian "subhanalloh" Beliau siap menjadi Donatur tuk memberikan Beasiswa subsidi silangnya bagi para mahasiswa dengan nilai IPK tertinggi.

Banyak ide-ide beliau yang mengalir ke darah para pengurus BEM. Jika pada tahun ini, Beliau telah menjadi ketua STAIA, penulis yakin akan banyak perubahan di almamater tercinta ku STAIA. Darah ide-ide beliau kini telah masuk ke urat nadi kami selaku para alumni, dan panggilan jiwa ini menguat ketika membaca postingan undangan di group IKA STAI tentang acara "silaturrahmi alumni STAI. Attaqwa Bekasi 1"

Semoga kami terus bisa memberikan yang terbaik untuk STAIA

0 komentar:

Posting Komentar